Tuesday 28 February 2012

Tuesday, February 28, 2012
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Pendeta Gereja Rumah di Hubei, Li Ying Dilepaskan Setelah 10 Tahun Mendekam. BEIJING (RRC) - Li Ying, seorang pendeta wanita dari Gereja China Selatan, sebuah gereja Injili yang melayani Gereja rumah, telah dibebaskan dari Penjara Wanita Wuhan di Provinsi Hubei pada 25 Desember 2011.

Seperti diberitakan ChristianPost yang mengutip pernyataan dari sebuah surat terbuka dari ChinaAid pada Senin 27 Februari 2012 . Memberitakan pembebasan seorang pendeta gereja bawah tanah di Cina yang telah ditahan selama 10 tahun tanpa pengadilan oleh pemerintah Cina.

Kini, Li Ying yang berada dalam perlindungan ChinaAid, sebuah organisasi yang menolong umat Kristen di Cina yang dianiaya, menyatakan terima kasihnya kepada umat Kristen dari seluruh dunia yang berdoa dan membantu dirinya selama dipenjara.

Dikatakan, lebih dari 11,000 surat dari komunitas Kristen Internasional dan gereja-gereja dari penjuru dunia telah menjadi pertimbangan pemerintah Cina untuk membebaskannya lima tahun lebih cepat dari hukuman penjara 15 tahun sejak 2002 , dan pada waktu yang sama telah menjadi penyemangat baginya untuk tetap kuat dan percaya kepada Tuhan.

Selain memimpin jemaat, Li Ying juga dikenal sebagai pemimpin editor dari sebuah koran Kristen, Huanan Zhuakan (Harian Edisi Khusus China Selatan). Ia ditahan beberapa kali, pada 1996 ia dipenjara selama setahun karena profesinya.

Selama dipenjara keponakan dari Pdt Gong Shengliang, pendiri Gereja Cina Selatan ini tidak diperbolehkan membaca Alkitab juga surat-surat yang ditujukan kepadanya. Ia juga dipaksa untuk bekerja selama 15 jam pada perusahaan industri milik pemerintah.

Pelaksanaan peribadatan di negeri Bambu ini sangat dikontrol ketat oleh pemerintahnya yang berbasis komunisme. Sebuah gereja yang didirikan harus didaftarkan dan melalui persyaratan-persyaratan yang sangat ketat, antara lain gereja tersebut diharuskan memiliki sebuah sekolah Alkitab dengan sekurangnya 25 anggota dan 10 orang pegawai.

Pada 2001 pengadilan menghukum penjara Li Ying dan lima pemimpin gereja lainnya dengan alasan "menjatuhkan dan merendahkan aparat hukum dengan menggunakan agama." Awalnya mereka dijatuhi hukuman mati, namun karena tidak jelasnya tuduhan pengadilan, Mahkamah Agung pemerintah Cina menarik putusan tersebut dengan memberi hukuman penjara saja, sejak September 2002.

Sejak 1950an, gereja-gereja di daratan Cina telah mengalami penganiayaan, dari puluhan organisasi gereja di negara itu, hanya satu organisasi gereja saja yang diakui pemerintah Cina, yakni Gereja Tiga Pribadi (Three-Self Church). Hingga kini gereja yang menjadi denominasi terbesar di negari itu sangat susah untuk mendirikan gedung gereja mereka.

Sedangkan umat Kristen yang paling banyak diusir, dianiaya dan dilecehkan sejak tahun tersebut berasal dari jemaat 'Gereja Rumah'. Gereja rumah adalah jemaat yang secara resmi tidak terdaftar dipemerintah dan berfungsi secara illegal dan berkembang dibawah tanah. Banyak jemaat dari Gereja Tiga Pribadi yang juga mendirikan gereja rumah karena peribadatannya dapat dilakukan di tempat pertemuan, sebab pemerintah telah membatasi ijin pendirian gereja.

Kasus penganiayaan dan tekanan kepada gereja rumah dalam tahun-tahun terakhir ini seperti pemimpin Kristen di Xinjiang Uyghur, Alimujiang yang dihukum 15 tahun pada tahun 2008; Fa Yafeng, pemimpin gerakan pertahanan hak-hak gereja, yang telah ditahan rumah sejak 2010; Pemimpin Gereja Shouwang di Beijing yang ditekan dan diserang dalam ibadah selama tahun 2011. (ChristianPost/TimPPGI)