Wednesday, 29 February 2012

Wednesday, February 29, 2012
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Pesan Joyce Meyer kepada Pdt Haddasah Werner : Belajar Mengasihi dan Berkorban. JAKARTA - Usaha mencemarkan dan memperburuk nama Pdt Haddasah J Werner yang dituduh memberi 'ajaran sesat' dan 'menodai agama Kristen?', mendapat perhatian dan pergumulan dari Joice Meyer, seorang penginjil wanita terkemuka di Amerika Serikat.

Melalui surat yang dipublikasikan oleh blog GBT Lengkong Besar, pada 14 Februari 2012, Joice Meyer meminta Pdt Werner agar selalu belajar.

"Tak peduli seberapa lama kau hidup, kau takkan berhenti belajar. Setiap menit dari setiap hari memberikan kesempatan baru untuk belajar sesuatu yang kita belum ketahui sebelumnya. Selama kita terbuka untuk menerima, Tuhan akan terus mengajari kita setiap hari," tulis Meyer.

Diakui Meyer, yang membawakan acara Enjoying Everyday Life menyatakan apa yang Tuhan ajarkan tentang kasih telah mengubah hidupnya. Sebab ketika ia bersama Tuhan, secara jujur ia dapat meminta Tuhan agar menghilangkan segala beban hidup.

"[ketika berdoa] Saya datang ketempat dimana saya dapat jujur berkata, 'Tuhan, hilangkan segala beban yang menahan hidup saya. Mohon singkirkan segala yang menghadang saya dalam berjalan dalam kasih dan mencari kepenuhan sejati dalam hidup saya," kata Meyer.

Pemimpin Joyce Meyer Ministries yang berlokasi di Fenton, St Louis, Missouri, Amerika Serikat ini mengharapkan Pdt Werner agar belajar mengasihi dengan berkorban dan tidak mementingkan diri sendiri.

Berkorban dengan selalu menyesuaikan dan mengatur apa yang diperlukan dan diinginkan orang lain. Walaupun terasa berat sebab mereka yang telah berada dalam kasih Tuhan menyadari untuk tidak mementingkan diri sendiri.

"Tuhan mengajarkan mereka [yang penuh kasih Tuhan] untuk selalu menyesuaikan diri secara penuh kepada sesama," tulis Meyer sembari menambahkan orang yang mementingkan diri sendiri memiliki hati yang keras dan sangat susah untuk belajar sesuatu dari mereka. Terutama jika berkaitan dengan pengorbanan diri.

Sebab, kata Joyce, "Mereka akan mengharapkan orang lain yang memenuhi kepentingannya. [dan] Mereka tidak tahu bagaimana menyesuaikan diri dengan sesama tanpa membuat sesamanya marah atau kecewa," tambah Meyer.

Joyce Meyer juga meminta Pdt Werner agar bertindak, tidak hanya berkata.

"Mengatakan 'aku mengasihi mu' kepada orang-orang, tidaklah cukup. Kita harus lakukan lebih dari perkataan dan melakukan sesuatu yang membantu mereka mencapai apa yang dibutuhkan" jelas Meyer.

Ditambahkan Meyer, "Sekali kau berada dalam kasih kau tidak mendapatkan masalah dalam membangun dan mengelola kebaikan, [dan] hubungan yang sehat dengan sesama. Tujuan utamamu dalam hidup adalah memberikan harapan kepada sesama."

"Kau akan belajar bahwa kasih sejati adalah tentang berkorban, dan kepentingan diri sendiri akan menjadi masa lalu", tandas Meyer. (GBTLengkongBesar/TimPPGI)