Dikatakan oleh ketua panitia, Paulus Arfayan, pentas seni ini juga dilakukan untuk melestarikan seni budaya warga etnis Tionghoa yang ada di Papua, serta menggalang dana pembangunan gedung Katedral Kristus Raja di Jayapura.
Ratusan warga yang antusias dengan pentas seni itu mengaku terhibur, dan mengharapkan pentas tersebut dapat digelar dilain waktu.
Pentas seni ini didukung oleh beberapa lembaga dan yayasan antara lain Paguyuban Warga Tionghoa Indonesia di Papua, Gereja Kristen Kalam udus (GKKK) Jayapura, Buddha Tsu Chi, Forum Kerukuan Umat Beragama (FKUB) di Papua dan komunitas Katolik Tionghoa di Papua.
Penggalangan dana dilakukan dengan mengadakan atraksi barongsai yang diberikan angpao oleh para hadirin, dari aksi tersebut menurut Uskup Jayapura, Mgr Leo Labalajar didapatkan dana senilai 3 milliar rupiah, yang digabung dengan persembahan syukur. Selain juga sumbangan dari paguyuban Tionghoa sebesar 250 miliar rupiah. (TimPPGI)
