Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Uskup Agung Semarang Pimpin Ekaristi Novena di Goa Maria Sendang Pawitra Tawangmangu.
KARANGANYAR (JATENG) - Goa Maria Sendang Pawitra Tawangmangu, Karanganyar, mulai digunakan, pasca pengrusakan goa tersebut, 14 Desember 2011 lalu. Perayaan Ekaresti Novena pertama yang dipimpin Uskup Agung Semarang Mgr Johannes Pudjasumarta Pr mengawali penggunaan tempat peziarah itu, Minggu (05/02/2012).
Dalam kesempatan itu, uskup juga memberkati patung baru Bunda Maria sebagai pengganti patung lama yang sebelumnya dirusak orang-orang tidak dikenal. Rute jalan salib di kawasan itu juga tidak lupa diberkati.
Banyak peziarah yang hadir dalam perayaan. Tidak hanya dari Karanganyar, tapi juga dari Solo, Klaten, Sukoharjo, Yogyakarta, dan Semarang, serta Magetan dan Ngawi (Jatim). Kahadiran mereka tidak hanya untuk mengikuti novena, tapi juga untuk melihat kondisi terakhir goa maria pascapengrusakan.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, aparat kepolisian dari Polres Karanganyar dan Polsek Tawangangu tampak berjaga-jaga, bahkan sejak malam sebelumnya.
Ketua panitia pengelola Goa Maria Sendang Pawitra sekaligus pawong wilayah Tawangmangu paroki Santo Pius X Karanganyar Triamboro mengatakan, patung baru Bunda Maria yang dipasang di goa hanyalah sementara untuk memenuhi kebutuhan perayaan ekaresti novena. Nantinya patung itu akan diganti patung permanen terbuat dari batu alam.
"Kejadian pengrusakan Goa Maria kemarin memang menjadi pelajaran kita bersama. Namun kita tidak trauma dengan pengrusakan itu. Nantinya, rencana pembangunan kawasan goa terus akan dilaksanakan. Dalam waktu dekat kita akan memasang salib besar," kata Tri. (Suara Merdeka)
ekaristi
gua maria
karanganyar
Keuskupan Agung Semarang
patung bunda maria
Sumatera dan Jawa
uskup agung