Tuesday 20 March 2012

Tuesday, March 20, 2012
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Badai Tropis Lua Terjang Nusa Tenggara Timur. KUPANG (NTT) - Badai siklon tropis Lua yang mengarah ke Australia bagian Utara dan Barat sehingga meluluh lantahkan beberapa kota di negara itu ternyata juga berimbas hingga ke Nusa Tenggara Timur (NTT), selama sepekan ini saja badai tersebut telah merobohkan 1.162 rumah.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat, sebanyak 1.162 rumah yang hancur itu tersebar di tujuh kabupaten, antara lain Kabupaten Belu, Timor Tengah Utara (TTU) Timor Tengah Selatan (TTS) Manggarai, Nagekeo, Ende, Flores Timur, dan Lembata.

Bencana angin puting beliun dan hujan deras yang terjadi pada Sabtu (17/03/2012) pukul 01.30 WITA melanda kabupaten TTS dan merusak 739 rumah penduduk, termasuk dua gereja, tiga SD, satu gedung SMP, dan SMA.

“Rumah yang rusak tersebut terdiri dari rumah sederhana, semi permanen, dan rumah permanen, termasuk sejumlah fasilitas umum seperti sekolah, gereja los koramil dan pasar,” kata Bupati TTS, Paulus VR Mella.

Angin kencang juga melanda Kabupaten Manggara, menghancurkan 512 rumah penduduk dan merusak fasilitas umum, seperti gedung sekolah sebanyak 11 unit bangunan, gereja satu unit, satu Poskesdes, dan satu unit kantor desa.

Dari kejadian bencana lama tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.

Menurut Wakil Bupati Manggarai Deno Kamelus kepada SP melalui telepon dari Ruteng, Senin (19/3) mengatakan, bencana yang terjadi merusakan rumah penduduk dan fasilitas umum.

“Kami membutuhkan satu minggu untuk melakukan verifikasi, sehingga mengetahui secara pasti kerusakan berat dan ringan. Saat ini telah dilakukan tindakan penanganan jangka pendek, dengan memberikan bantuan makanan, selimut, tenda-tenda dan air bersih serta petugas kesehatan siap di lokasi bencana tersebut bersama anggota TNI Kodim 1612 Ruteng, Satgas dari Dinas Sosial kabupaten Manggarai,” jelas Deno Kamelus.

Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, meminta kepada seluruh masyarakat NTT untuk selalu waspada terhadap bencana alam yang melanda wilayah NTT sejak tanggal (14/03/2012) hingga saat ini.

Pemerintah kabupaten/kota juga diharapkan membuka posko penanggulangan bencana alam dan siaga 1 x 24 jam, dengan tetap berkoordinasi dengan pemerintah provinsi untuk mengambil langkah-langkah penanggulangan segera. (SuaraPembaruan/TimPPGI)