
Di hari kedua, Ed Silvoso pun membagikan sesuatu yang memberkati para peserta yang hadir. Ed Silvoso menyatakan bahwa di Guatemala, Amerika Latin dimana penduduknya 4 dari 5 orang adalah umat Kristen, ternyata merupakan negara yang buruk. Bukan karena orang-orang percaya di sana penuh dosa, bukan karena mereka membakar Alkitab tetapi karena mereka telah terperdaya.
“Iblis memperdaya mereka, ‘Kamu bisa mengubah orang-orang tapi tidak bisa mengubah dunia.’” Kata Ed Silvoso. Kalau kita tidak percaya bahwa kita bisa mengubah dunia, maka kita tidak melakukan apapun.
Ed Silvoso menunjukkan betapa kita bisa salah dalam cara pandang kita. Dia bertanya, “Seberapa banyak orang yang percaya akan bersama Yesus di surga selamanya?” tanyanya kepada para peserta yang hadir. Dan hampir semuanya mengangkat tangan. Namun, bukan itu yang Alkitab katakan. “Tuhan tidak membawa bangsa-bangsa ke surga, justru Dia membawa surga ke bumi.” Jelas Ed Silvoso. Wahyu 21 : 10 katakan bahwa di akhir jaman itu ada kota yang kudus, Yerusalem, yang turun dari sorga, dari Allah. Itu mungkin saja berarti akan ada Indonesia yang baru yang turun dari sorga, menurut Silvoso.
Mengapa hal ini penting? Menurut Silvoso, kalau kita tidak mengerti bagaimana sorga itu, kita tidak akan menginvestasikan diri kita untuk membuat bangsa-bangsa lebih baik. Siapa yang mau membeli kapal yang dia tahu akan karam? “Ketika kita tidak lagi terperdaya, kita dapat berkata, ‘Mari kita bangun Indonesia baru.’” tambah Silvoso lagi.
Ketika berbicara tentang memperbaiki tempat-tempat, jalanan di dunia ini, maka kita tahu bahwa tempat-tempat ini akan jadi tempat yang lebih baik. Saat kita percaya Indonesia akan lebih baik maka punyalah iman yang teguh, bertindaklah di lingkungan Anda, dan jadilah berkat. (Jawaban)