Tuesday 20 March 2012

Tuesday, March 20, 2012
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Jelang Kedatangan Paus Benediktus XVI, Kelompok 'Perempuan dalam Putih' Ditahan Polisi Kuba.
HAVANA (KUBA) - Polisi Kuba menahan lusinan aktivis oposisi, seminggu menjelang kunjungan Paus Benediktus XVI. Kebanyakan yang ditahan adalah anggota kelompok Damas de Blanco, atau Perempuan dalam Putih, yang mendesak pembebasan tahanan politik. Mereka dihentikan saat menggelar aksi diam di sepanjang jalan di ibukota, Havana.

Perempuan dalam Putih atau Damas de Blanco biasanya melakukan aksi bersama dan kemudian menggelar demonstrasi mendesak pembebasan semua tahanan politik.

Seorang juru bicara kelompok ini mengatakan 19 anggota mereka ditahan Sabtu (17/03/2012) malam ketika mencoba untuk menggelar aksi demo di pusat Havana. Tiga diantaranya sudah dibebaskan tanpa ada tuntutan.

Hari Minggu, polisi menahan lagi 36 anggota kelompok ini termasuk ketuanya Bertha Soler saat mereka mencoba untuk tetap menggelar aksi massa di Havana.

Sebanyak 22 perempuan dan dua lelaki juga ditangkap saat mereka menuju pusat kota dengan melalui rute di luar yang ditentukan otoritas.

Wartawan BBC di Havana seperti dilansir kompas.com melaporkan bahwa aksi demo di Kuba semakin meningkat menjelang kunjungan Paus dan hal ini mendapat reaksi dari pemerintah.

Elizardo Sanchez, dari Komisi Hak Asasi Manusia Kuba, yang dilarang tetapi masih ditoleransi, mengutuk penangkapan tersebut.

“Akhir pekan ini kembali terjadi tekanan politik dari pemerintahan totaliter,” katanya. “Bagian terburuk adalah korbannya kebanyakan perempuan.” Dia mengatakan tidak jelas dimana mereka ditahan.

Saat berkunjung ke Kuba, Paus Benediktus XVI akan mengangkat isu HAM. Penahanan berlangsung seminggu sebelum kunjungan Paus Benediktus di Kuba. Dalam kunjungannya ini dia diperkirakan akan mengangkat isu HAM dengan pemerintahan Komunis.

Angel Moya, seorang pembangkang Kuba dan mantan tahanan politik mengatakan bahwa kunjungan Paus tidak akan membawa pembebasan bagi Kuba. “Kedatangan Benediktus XVI hanyalah sebuah kunjungan keagamaan, dengan pesan tentang cinta, dengan pesan rekonsiliasi, dengan pesan Kristen,” katanya. “Oleh karena itu dia bukan pembebas Kuba. Pembebas Kuba adalah warga Kuba sendiri.”

Hari Minggu kemarin merupakan perayaan sembilan tahun penangkapan 75 lawan politik pemerintah Kuba. (CathnewsIndonesia)