Friday, 2 March 2012

Friday, March 02, 2012
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Mohon Doa! Hak Beribadah Umat Kristen di Iran Semakin Ditekan dan Dibatasi Pemerintah.
TEHRAN (IRAN) - Pemerintah Iran minggu ini menangkap sejumlah warga Kristen yang sedang beribadah di sebelah selatan kota Shiraz. Mereka ditangkap dan kemudian dibawa ke tempat yang dirahasiakan.

Mereka yang ditangkap adalah warga Kristen yang sebelumnya beragama Islam.
Penangkapan terhadap orang-orang yang dituduh murtad itu sudah berlangsung lama. Banyak di antara mereka dirahasiakan identitasnya.

Mojtaba Hosseini adalah satu di antara mereka yang ditangkap sejak 2008 bersama delapan orang lainnya, demikian laporan Mohabat News.

Shiraz bukanlah salah satu kota yang memiliki sentimen keagamaan yang kuat di Iran, bahkan sejumlah sumber mengatakan kepada Compass Direct bahwa penduduk lokal cenderung tidak bereaksi segalak reaksi pemerintah Iran terhadap kekristenan.

Larang Ibadah dengan Bahasa Pribumi
Selain melakukan pemantauan dan penangkapan terhadap mereka yang murtad, pemerintah Iran juga secara resmi mengeluarkan larangan kepada dua gereja untuk melangsungkan ibadah dalam Bahasa Farsi, bahasa resmi Iran.

Gereja Protestan Emanuel dan Gereja Evangelikal St. Peter adalah dua gereja yang menyelenggarakan ibadah berbahasa Farsi setiap Jumat.

Namun, sejak 10 Februari 2012, pemerintah telah mengeluarkan ultimatum untuk menghentikan kegiatan ibadah berbahasa Farsi. Pelarangan resmi kemudian dikeluarkan pada 17 Februari.

Gereja-gereja juga diperintahkan untuk tidak mengadakan ibadah pada hari Jumat, yang merupakan hari libur resmi Iran, melainkan tetap menyelenggarakan ibadah pada hari Minggu. Di Iran sendiri, hari Minggu bukanlah hari libur. (CDN/Perisai)