Monday 19 March 2012

Monday, March 19, 2012
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Turut Berduka, Pemimpin Spiritual Gereja Koptik, Paus Shenouda III Wafat pada Umur ke 88.
KAIRO (MESIR) - Paus Shenouda III, pemimpin Gereja Koptik yang memimpin umat Kristen di Mesir selama 40 tahun, wafat pada Sabtu (17/03/2012) pada umut ke 88, disaat umat Kristen di negara itu membutuhkan pemimpin spiritual yang membimbing mereka melalui cobaan dan tantangan keimanan yang kian hebat.

Diberitakan kantor berita Mesir, MENA, Paus Shenouda meninggal setelah mengalami serangan hebat dari penyakit liver dan paru-paru yang dideritanya pada masa-masa menjelang wafat. Doktor yang merawat menyatakan, Paus Shenouda mengalami kanker prostat yang kemudian menjalar ke paru-paru. Ia wafat di kediamannya di Katedral Abbasia di Kairo Timur, pusat Gereja Koptik.

"Baba Shenouda," panggilan khas jemaat terhadap pemimpin mereka ini, memimpin satu dari lima gereja tertua yang lahir pada abad pertama sesudah kematian Kristus,

Lahir di Desa Salam, Provinsi Asiut, pada 3 Agustus 1923, Baba Shenouda dipilih sebagai Paus dari Patriakhat Alexandria ke 117 pada tahun 1971 memimpin Gereja Koptik, gereja yang didirikan dan dipimpin oleh Rasul Markus yang telah bertahan dari berbagai serangan, antara lain Kerajaan Romawi dan serangan kekuasaan Islam.

Sekitar 10 juta umat Kristen Koptik bersedih dan berduka atas pemimpin kharismatik yang dikenang sebagai pemimpin murah senyum, rendah hati dan pemikir keagamaan konservatif yang teguh dan tegas penuh toleransi, sekalipun berdebat dengan kelompok Kristen liberal yang menuntut gereja agar mereformasi diri sesuai dengan 'demokrasi' yang telah terjadi di Mesir.

Ia dianggap sebagai simbol semangat umat Kristen di Mesir yang kian didera berbagai bentuk bencana sosial dan politik, selain juga rasa kehilangan mereka terhadap 'penjaga kaum minoritas' di negara yang 80 persennya adalah Muslim ini. Termasuk sebagai tokoh pembaharu dan solidaritas antara umat Islam dan Kristen di negara itu.

Pada Minggu (18/03/2012), puluhan ribu umat yang berkabung antri berjam-jam di muka Katedral Abassiya di Kairo untuk memberikan penghormatan terakhir kepada pemimpin gereja mereka yang dicintai.

Warga Kairo, Nashaat Nagy, berdiri dengan sabar bersama putrinya yang masih kecil dalam kerumunan yang memadati jalan-jalan utama dan di sekitar katedral Abassiya.

Ia mengatakan, “Kami datang untuk melihat Paus Shenouda untuk yang terakhir kalinya. Kami mengenalnya selama 40 tahun. Ia adalah satu-satunya orang yang kami percayai di Mesir.”

“Ini saat yang sulit bagi kami, karena kami tidak tahu apa yang harus kami perbuat,” ujar Agaiby sembari mengungkapkan, wafatnya pemimpin dan penjaga mereka ini dapat menjadi titik utama semakin gencarnya penganiayaan terhadap umat Kristen di Mesir.

Selama kepemimpinan Paus Shenouda umat Kristen di Mesir terutama Gereja Koptik menjadi penengah dan pembuat damai di negeri itu, Ia memimpin gereja lewat apa yang disebut banyak orang dengan tangan besi, tetapi penuh cinta kasih. Ia mampu mengendalikan kemudi politik dan agama pada masa-masa genting.

Pernah dibuang Presiden Anwar Sadat pada awal 1980-an ke biara di gurun, di mana dia akan dimakamkan hari Selasa, tetapi berhasil kembali dan meniti jalan secara hati-hati dengan Presiden Mubarak.

Ia menyeimbangkan dukungan bagi pemerintah dengan pendekatan konservatif, yang oleh sebagian pihak dikecam sebagai terisolasi. Hasilnya, hal itu menyatukan umatnya dan mencegah konflik dengan Muslim yang merupakan mayoritas penduduk Mesir.

Tetapi kemudian terjadi konflik, dengan serangan-serangan terhadap warga Kristen yang semakin kuat, khususnya sejak Mubarak dijatuhkan. Kekerasan dilakukan baik oleh kelompok ektremis maupun pemerintah sendiri. Sedikitnya 26 orang tewas bulan Oktober dalam penumpasan oleh polisi terhadap demonstrasi warga Koptik di Kairo.

Di depan katedral hari Minggu (18/03/2012), pendeta Koptik, Bemen Shakr berbicara tentang optimisme dan ketaatan Paus Shenouda dalam masa-masa yang bahkan sulit.

Shakr mengatakan Paus Shenouda mengandalkan tiga ungkapan ketika menghadapi masalah sulit, yaitu “masalah itu pada akirnya akan terselesaikan, segala sesuatu akan menuju kepada kebaikan, dan Tuhan selalu ada di sana.”

Diumumkan, Paus Shenouda akan dimakamkan di Biara Saint Anba Bishoy Wadi Natrun, Delta Sungai Nil, Mesir Utara pada hari Selasa (20/03/2012)

Iman itu menambahkan kehadiran paus baru akan menjadi penting dalam beberapa bulan mendatang, selagi Mesir merancang konstitusi baru dan memilih presiden baru. Penunjukan pemimpin gereja Koptik yang baru diperkirakan akan dilakukan setelah masa berkabung 40 hari. (CBC/CP/Reuters)