Monday 23 April 2012

Monday, April 23, 2012
2
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Mohon Doa! Hingga Kini, 35 Umat Kristen Ethiophia Masih Ditahan Pemerintah Arab Saudi.
WASHINGTON DC (AS) - Tiga puluh lima umat Kristen asal Ethiophia yang ditahan pemerintah Arab Saudi sejak Desember 2011 lalu, masih berada di penjara dan belum diadili.

Dilaporkan International Christian Concern (ICC), 35 orang ini disergap aparat keamanan saat sedang mengadakan Ibadah jelang Natal pada 15 Desember 2011 di rumah pribadi seorang penginjil di Kota Jeddah, Arab Saudi.

Mengelak dituduh sebagai aksi anti-toleransi beragama, Pemerintah Saudi berkilah hal itu dilakukan karena umat yang menghadiri ibadah tersebut telah melanggar peraturan Islam, yang melarang pria dan wanita berkumpul pada ruangan yang sama.  Dengan barang bukti: Alkitab dan beberapa buku Kristen.

Sedangkan tuduhan 'sembrono' itu dilanjutkan dengan penahanan 35 orang di penjara Briman yang kebanyakan merupakan wanita.

Tidak berhenti sampai di situ, saat di penjara, ke 35 orang ini diperlakukan dengan tidak manusiawi, para wanita dilecehkan dengan beberapa cara, sedangkan para pria dianiaya hingga tak berdaya. Beberapa menderita sakit yang sedang lainnya mengalaim kekurangan gizi akibat perlakuan buruk dan diskriminatif. Mereka dirawat dengan upaya 'maksimum' terhadap non-muslim, sesuai dengan aturan Islam.

Terus Bersuara
"Ketakutan terbesar dari penahanan 35 umat Kristen ini adalah mereka akan dilupakan oleh dunia internasional," tulis ICC melalui surel permohonan doa yang diterima TimPPGI pada Kamis (19/04/2012).

Sedangkan salah seorang korban diskriminasi toleransi Arab Saudi, kepada ICC, menyatakan mereka hanya mengharapkan agar dilepaskan dan dikembalikan ke negara mereka, Ethiophia.

"Kami ingin kembali ke negara kami dimana kami dapat beribadah dengan bebas. Mengapa mereka tidak mau membebaskan kami? " kata seorang tahanan kepada ICC.

Sebagai organisasi kemanusiaan yang pertama memberitahukan peristiwa ini, ICC meminta kepada semua organisasi dan individu yang perduli kepada 35 tahanan intoleransi Arab Saudi ini agar menyuarakan fakta sebenarnya dari aksi diskriminasi ini.

Sebab pemerintah Arab Saudi, dengan nyata telah berpura-pura tuli atas aksi mereka. Pada sisi lain mereka menggunakan topeng toleransi yang 'menghormati' agama lain, sedang di sisi lain menunjukan wajah sebenarnya yang membatasi kebebasan beribadah umat berbeda iman. (TimPPGI)


Berikut adalah rekaman dari wawancara ICC dengan tahanan Ethiophia di Arab Saudi