Saturday, 5 May 2012

Saturday, May 05, 2012
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Association of Statisticians of American Religious Bodies (ASARB) : Gereja Mormon dan Gereja Injili alami Peningkatan Persentase Umat Terbanyak di Amerika Serikat.
WASHINGTON D.C (AS) - Kabar baik bagi umat Kristen terutama Gereja Yesus Kristus pada Zaman Akhir (Gereja Mormon) yang dinobatkan sebagai denominasi paling tinggi peningkatan jemaatnya dalam lingkup Kekristenan di Amerika.

Menurut '2010 U.S. Religion Census: Religious Congregations & Membership Study (RCMS 2010)' oleh Association of Statisticians of American Religious Bodies (ASARB), sebuah lembaga statistik yang berfokus pada kehidupan keagamaan di Amerika Serikat, pada 1 Mei 2012 lalu, Gereja Mormon memiliki peningkatan sebanyak 45,5 persen atau 1,920,556 anggota jemaat baru, selama 10 tahun terakhir ini.

Dengan demikian jumlah anggota jemaat yang dimiliki Gereja Mormon hingga tahun 2010 adalah 6,14 juta orang dengan pertambahan 13,600 jemaat baru yang tersebar di 26 negara bagian di Amerika Serikat.

Selain Gereja Mormon, denominasi Kristen lainnya yang mengalami peningkatan yang besar jumlah anggota jemaatnya adalah Gereja-gereja Injili, dengan sekitar 1,7 persen atau 5 juta anggota baru, sehingga berjumlah 50 juta anggota jemaat dengan penyebaran di lima negara bagian berpenduduk paling banyak di Amerika Serikat.

Sedangkan gereja-gereja lainnya seperti Gereja-gereja Litugi Timur (Orthodoks Yunani, Orthodoks Rusia, Koptik, Assiria, Malankara, Orthodoks Suria, Orthodoks Ethiophia, Orthodoks Yerusalem, dll), Gereja-gereja Baptis, Gereja-gereja Brethren, Gereja-gereja Pentakosta, Gereja-gereja Kesucian dan Gereja Kristen Sains, walaupun anggota jemaatnya bertambah tetapi tidak mengalami peningkatan yang mencolok.

Laporan itu juga membeberkan beberapa pengurangan persentase anggota jemaat dari beberapa denominasi Kristen, yakni dari gereja gereja tradisional seperti  Gereja Katolik, Gereja Methodis, Gereja Anglikan, Gereja Reformed  dan Gereja Lutheran yang mengalami penurunan cukup besar.

Gereja Katolik berkurang 5 persen menjadi 58,9 juta anggota jemaat, Gereja Methodis berkurang 4 persen menjadi 9,9 juta anggota jemaat, Gereja Anglikan berkurang 15 persen menjadi 1,95 juta anggota jemaat dan Gereja Lutheran berkurang 18 persen menjadi 4,3 juta anggota jemaat.

Mayoritas pengurangan ini akibat trend perpindahan besar-besaran warga jemaat dari gereja-gereja tradisional kepada gereja-gereja modern (Gereja Non Denominasi, Gereja Pentakostal, Gereja Independen dan Gereja Injili) yang lebih sederhana dalam tata ibadah dan lebih berfokus pada pekabaran Injil Kristus. Selain itu beberapa jemaat gereja juga mengalami peleburan antar denominasi seperti yang dialami ratusan gereja Anglikan yang menyatakan bergabung dengan Gereja Katolik. Serta beberapa Gereja Pentakostal yang memutuskan menjadi Gereja Independen.

Umat Kristen Bergerak Dinamis
Menurut Clifford Grammich pemimpin komite studi ASARB, RCMS 2010, mengambil data statistik dari 236 kelompok agama dan denominasi di Amerika Serikat dengan total 344,894 jemaat yang memiliki 150,686,156 anggota jemaat, yang merupakan 48,8 persen dari jumlah keseluruhan populasi Amerika Serikat yang berjumlah 308,745,538 pada tahun 2010.

"Dengan 236 organisasi yang berpartisipasi, Sensus ini menjadi sebuah bahan analisa tingkat lokal yang komperhensif dalam hal keagamaan di Amerika Serikat," ujar Grammich saat press release pada (01/05/2012).

Dari 48,8 persen umat beragama tersebut sekitar 38 persen merupakan umat Kristen. Sedang 10 persen sisanya adalah gabungan dari warga Amerika Serikat yang beragama Yahudi, Buddha, Hindu, Konghuchu, Islam, Sikh, Jain, Spiritualisme, Tao, Shinto, Unitarian, Bahai, Zoroaster, dan beberapa agama-agama baru lainnya. Sehingga secara umum Kekristenan di Amerika Serikat bukannya berkurang tetapi mengalami peningkatan, sebab populasi umat Kristen dalam laporan tersebut mengalami peningkatan sekitar 137,539,237 anggota jemaat Kristen yang lahir baru.

Rinciannya, laporan tersebut menyatakan, penambahan yang besar terhadap jumlah anggota beragama terjadi di gereja-gereja modern. Akibat dari besarnya pengaruh para pengkhotbah kharismatik dan penginjilan dengan pola yang berbeda yang memberi ciri khas baru kepada perkembangan Kekristenan di Amerika dan Dunia untuk masa yang akan datang.

Disebutkan, Gereja non-denominasi dan Gereja Independen seperti Lakewood Church, Joice Meyer Ministries dan Fellowship Church dinobatkan sebagai kelompok keagamaan yang memiliki anggota jemaat paling bertambah dari tahun 2000 hingga 2010, dengan 12,2 juta anggota baru mereka. Sedang yang menempati peringkat kedua adalah Gereja Injili dengan 3 juta anggota jemaat baru.

Sedangkan Gereja Baptis Selatan / South Baptis Convention (SBC) tetaplah menjadi organisasi keagamaan yang memiliki anggota terbesar di Amerika Serikat, dengan jumlah 19,896,975 orang atau sekitar 6 persen dari umat beragama di Amerika Serikat.

Islamisasi ala Imigran dan Pengungsian
Sedangkan terkait agama Islam yang menjadi 'agama yang memiliki persentase tertinggi', menurut Grammich, jawabannya adalah ya, jika agama Islam dipandang secara umum, yakni dengan menggabungkan semua cabang dan sekte dalam Islam yang menetap di Amerika Serikat, yaitu Sunnah, Shia, Ikwanul, Sufi, Kharijat, Salafi, Alawi, Ismailiyah, Ahmadiyah, Quranis, Chrislam, The United Submitters International, Moorish, Nation of Islam dan puluhan sekte-sekte kecil Islam terbaru lainnya.

Jadi nilai (prediksi) peningkatan 66,7 persen atau 1,040,788 orang Islam baru di Amerika Serikat dalam satu dekade ini yang berjumlah keseluruhan 2,6 juta orang, menurut laporan tersebut bukanlah monopoli satu sekte Islam saja (Sunni atau Shia semata) tetapi merupakan gabungan dari puluhan cabang, sekte dan sempalan Islam yang hingga saat ini masih saling membenci dan menghujat karena masing-masing merasa diri paling benar.

Malahan dari 2,106 masjid (sebagian besar merupakan masjid Illegal) yang berdiri selama 10 tahun terakhir ini,  kelompok sekte yang memiliki masjid paling banyak di Amerika Serikat, terutama di Texas, Florida dan New York adalah masjid milik Ahmadiyah dan Shia, berbanding Islam Sunni, sekte Islam terbesar di dunia yang membuat pusat konsentrasi mereka di Michigan, California dan Arizona.

Menurut ASARB perkembangan yang 'tajam' dari agama Islam dihasilkan dari derasnya gelombang imigran dan pengungsi ke Amerika Serikat yang disebabkan oleh konflik dan pembantaian manusia di Timur Tengah yang mayoritas merupakan negara-negara Islam. Terutama dari Muslim kelompok minoritas yang menjadi target pembantaian dari Muslim mayoritas.

Diungkapkan, peningkatan agama-agama non-Kristen dan kelompok atheis di Amerika Serikat adalah akibat dari tingginya toleransi warga Amerika terhadap non-Kristen dan fakta bahwa negara tersebut merupakan simbol kepada dunia atas keterbukaan dan penghargaan kemanusiaan untuk hidup bersama dalam damai dengan agama-agama lainnya. (RCMS2010/ARDA/CT/DRF/TimPPGI)