Sunday 13 May 2012

Sunday, May 13, 2012
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Biarawati di Amerika Terkejut atas Perombakan Organisasi Pelayanan oleh Vatikan.
WASHINGTON.D.C (AS)- Kongregasi untuk Doctrine of the Faith menunjuk seorang uskup untuk merombak organisasi payung yang mewakili mayoritas 55.000 biarawati di Amerika.

Sementara itu, seorang biarawati yang mengabdikan hidupnya untuk membantu para tunawisma di Silver Spring, pinggiran Washington menceritakan bagaimana pemikirannya terhadap klaim Vatikan tersebut.

Setelah semalaman di jalanan, para tunawisma disambut di penampungan ini oleh Suster Mary Mulholland.

Jalan menuruni lorong itu membawa mereka ke kantin, di mana mereka disuguhi sarapan panas, dan perhatian penuh kasih dari suster yang berpakaian biasa.

Mereka ini adalah kaum miskin, penganggur, dan tuna wisma di pinggiran kota Washington.

Kehidupan mereka sedikit tertolong karena Suster Mary meninggalkan pekerjaannya sebagai guru sekolah Katolik beberapa tahun lalu untuk membantu para tuna wisma ini.

Ada banyak biarawati di Amerika yang menjalani kehidupan berdasarkan iman mereka seperti Suster Mary Mulholland. Tapi Vatikan tampaknya berpikir prioritas mereka harus dirubah."

Kongregasi untuk Doctrine of the Faith, dipimpin oleh Kardinal Amerika, William Levada, menuduh mereka tidak berbuat cukup untuk mempromosikan doktrin Katolik tentang seksualitas manusia. Suster Mary Mullholland tergabung dalam Sisters of Mercy dari Amerika, dipimpin oleh Suster Pat McDermott.

"Mula-mula kami tertegun dan terkejut, kemudian berubah menjadi kesedihan yang mendalam, dan kemarahan, setelah mendengar penghakiman yang dilancarkan mengenai kehidupan kami,” ungkap Suster Patricia McDermott.

Salah satu penilaian adalah bahwa para biarawati telah melirik "feminisme radikal." McDermott mengatakan mereka justru memenuhi panggilan Vatikan untuk hidup di antara orang miskin dan membantu mereka.

Donna Betel dari Christendom College mengatakan masalahnya adalah bahwa para biarawati tersebut mengejar keadilan sosial dengan cara yang salah.

“Anda tidak bisa mengatakan Anda membaktikan diri pada keadilan sosial, namun mengabaikan masalah aborsi. Jika Anda tidak dapat menghargai kehidupan, apa gunanya semua hak lainnya?,” ungkap Donna Betel.

Tapi Suster Mary mengatakan, ia tidak akan memaksakan keyakinannya kepada orang lain.

"Kita semua membawa sepotong kebenaran. Itu adalah cara saya melihatnya. Dan ketika kita merajutnya menjadi sebuah kesatuan, kita lebih dekat kepada wahyu sebagaimana diinginkan Tuhan,” ucap Suster Mary Mulholland

Kritik mengatakan bahwa sementara hirarki laki-laki di gereja Katolik telah menghindari beban tanggung jawab atas skandal-skandal seks dalam gereja Katolik, hirarki gereja malah menargetkan sebuah kelompok yang semakin kecil, terdiri dari perempuan Amerika, yang bersumpah untuk membaktikan diri pada iman cinta kasih Katolik yang sejati. (VOAIndonesia)