Tuesday, 1 May 2012

Tuesday, May 01, 2012
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Mohon Doa! Boko Haram Berondong Umat Kristen yang sedang Beribadah di Gereja Protestan di Maiduguri.
MAIDUGURI (NIGERIA) - Serangan mematikan kelompok fundamental Islam Sunni, terhadap umat Kristen di Nigeria pada hari Minggu (29/04/2012) lalu tidak hanya terjadi pada ratusan mahasiswa dan dosen Kristen di Universitas Bayero, Kota Kano. Serangan juga ditujukan ke sebuah jemaat Kristen Protestan di pinggiran kota Maiduguri, Ibukota Negara Bagian Borno.

Seorang saksi mata yang tidak ingin disebut namanya kepada DailyTrust menyatakan serangan kelompok Islam terhadap jemaat Church of Christ in Nigeria (COCIN) di Maiduguri ini terjadi ketika umat yang ada sedang mengadakan ibadah Minggu.

Diawali dengan tembakan di halaman gedung gereja, serangan kemudian dilanjutkan dengan pemberondongan terhadap ratusan jemaat yang berlarian menyelamatkan diri dari lokasi penembakkan.

Informasi terakhir, diberitakan lima belas orang menjadi korban pemberondongan. Ratusan lainnya yang berhasil menyelamatkan diri, mengalami luka-luka akibat terkena tembakan dan serpihan peluru.

Juru bicara Kepolisian kota Maiduguri, Samuel Tizhe menjelaskan, "Enam orang anggota Boko Haram mendatangi jemaat dengan mobil 'Volkswagen' dan menembaki pastor dan tiga anggota jemaat lainnya, ketika mereka akan mengadakan Perjamuan Kudus kepada jemaat."

Membunuh Demi 'Mengislamkan' Nigeria
Sebagai 'ibukota negara Islam Nigeria' yang dideklarasikan Boko Haram, Maiduguri yang terletak di utara Nigeria telah menjadi saksi dari pembantaian ratusan ribu umat Kristen pribumi sejak kelompok yang memaksa untuk menegakkan Syariah Islam sebagai dasar negara Nigeria ini beraksi pada awal tahun 2000-an.

Sebulan yang lalu, Boko Haram secara khusus menyerukan 'perang suci' menghabisi 'kaum kafir' (baca: umat Kristen) dan siapa saja (baca: Muslim) yang menghalangi ambisi mereka mendirikan negara Islam Nigeria.

Sejak Goodluck Jonathan yang seorang Kristen, menjadi Presiden pada April 2011 lalu, peristiwa pembantaian oleh kelompok ini semakin bertambah. Sedangkan oleh kelompok politik Islam di negara itu, Presiden Jonathan dianggap telah gagal memimpin negara karena 'tidak mampu' menangani kelompok fundamentalis ini.

Sayangnya ketika Presiden Jonathan meminta 'bantuan' mereka (politikus Muslim) agar turut meredam kejahatan yang dilakukan Boko Haram, para politikus ini malah menolak dan memilih untuk tidak terlibat. (Reuters/DailyTrust/Guardian/TimPPGI)