JAKARTA - Ratusan jemaat Gereja Kristen Indonesia Taman Yasmin (GKI Yasmin) Bogor dan Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Filadelfia Bekasi melakukan ibadah di depan Istana Merdeka.
Para jemaat menuntut keadilan agar bisa mengadakan ibadah digedung gereja yang berdiri di tanah milik mereka.
Para jemaat beribadah sejak pukul 13.30 WIB dengan membawa poster serta spanduk bertuliskan "Negara gagal melindungi warga negara untuk beribadah", "Relokasi = Penggusuran", "Laksanakan putusan MA, Patuhi rekomendasi Ombudsman RI".
Ada juga spanduk bertuliskan, "Religious intolerance is indeed a big problem", "Negara menciptakan segregasi warga", "Pemerintah tutup mata terhadap gerakan kelompok intoleran", termasuk sebuah spanduk bertuliskan, "Sampai kapan kekerasan atas nama agama terus berlangsung".
Menurut juru bicara GKI Yasmin, Bona Sigalingging, pada zaman komunikasi global, Presiden tentu bisa melihat hal yang sebenarnya, apalagi setelah 50 anggota PBB mempertanyakan intoleransi di Indonesia.
"Ibadah dilakukan sebagai permohonan kepada Presiden agar menindak tegas Walikota Bogor Diani Budiarti agar segera melaksanakan putusan MA," ujar Bona, Minggu (10/09/2012).
Bona pun menilai Presiden mendapatkan informasi yang salah tentang hukum saat menyerahkan kasus tanah GKI Yasmin ke Pemkot Bogor dengan dalil otonomi daerah.
"Bagaimana pun otoritas nasional adalah Presiden," katanya lagi. (Tribunnews)
