Monday 18 June 2012

Monday, June 18, 2012
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Mohon Doa! Puluhan Muslim di Banda Aceh Rusak Ruko milik Jemaat Gereja Bethel Indonesia (GBI) Peunayong.
BANDA ACEH (ACEH) - Puluhan massa muslim di Banda Aceh merusak sebuah ruko di Peunayong, Banda Aceh, pada Minggu (17/06/2012).

Menurut massa muslim itu, ruko yang terletak di jalan H.T Daudsyah No.25 Peunayong, Banda Aceh, tersebut digunakan sebagai tempat ibadah umat Kristen sehingga mereka dilarang untuk mengadakan ibadah.

Diberitakan The Globe Journal, serangan terhadap jemaat dari Gereja Bethel Indonesia (GBI) ini berlangsung cepat, pada pukul 11.00 WIB.

Massa muslim ini akhirnya berhenti melakukan aksi keji mereka ketika dihalau oleh pihak kepolisian walaupun demikian kaca-kaca ruko pecah, beberapa unit CPU komputer penyot,  meja dan kursi ibadah, patah dan berhamburan, dengan kerugian ratusan juta rupiah.

Sedihnya, bukan para perusak yang diamankan, aparat malah mengamankan 50-an jemaat yang rencananya akan mengadakan ibadah pada pagi itu ke 'lokasi yang aman', sebab mereka khawatir, 'akan terjadi konflik'.

Menurut Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Moffan, aksi ini terkait masalah perizinan rumah ibadat, sehingga massa hanya  dibubarkan saja dan polisi mengamankan tempat itu dengan memberikan police line pada ruko tersebut serta meminta masyarakat menjauhi lokasi.

“Ini hanya masalah perizinan saja. Sebenar yang di demo itu sebuah ruko yang digunakan untuk tempat ibadah, namun ruko tersebut belum ada izin. Kita dari polisi akan melihat dan mendalami apa dan bagaimana sebenarnya, kalau memang jatuh ke pidana akan kita pidana, dan kita juga akan koordinasi lagi dengan Pemda," kata Kapolresta.

Keuchik (kepala kampung-red) Peunayong, Saifuddin mengatakan kejadian berlangsung sekitar pukul 11.00 pagi.

“Massa berasal dari sekitar sini juga. Saya tidak tahu apa peribadatan ini ada izin atau tidak. Sudah dua minggu kegiatan peribadatan ini berjalan tanpa ada pelaporan kepada saya,”ujarnya.

Ia juga mengatakan sehari-hari ruko tersebut digunakan sebagai tempat kursus bahasa asing. Peunayong sendiri merupakan sebuah kawasan perdagangan yang heterogen, banyak dihuni warga keturunan yang kebanyakan beragama Kristen dan KonghuChu. (TheGlobeJournal/TimPPGI)