Wednesday, 20 June 2012

Wednesday, June 20, 2012
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Pastor John Djonga : Polisi Merekayasa Pembunuhan Mako Tabuni.
JAYAPURA (PAPUA)- Pastor John Djonga, tokoh agama Katolik di Kabupaten Keerom, Papua mengatakan, pernyataan Pihak Kepolisian terkait Extra Judicial Killing terhadap Mako Tabuni yang dilansir banyak media sangat kontradiktif. Hal ini diungkapkan kepada Tabloid Jubi melalui telepon seluler pada Minggu (17/06/2012) sore.

“Harus ada bukti dulu baru pihak kepolisian dapat menetapkan sebagai tersangka. Tetapi sebagai orang awam saya tidak melihat dan tidak mengetahui bukti tersebut,” kata Pastor John Djonga.

Menurutnya, walaupun pihak kepolisian menunjukkan beberapa bukti, mereka seharusnya melakukan investigasi terlebih dahulu untuk dapat memanggil tersangka secara hukum.

Dalam keterangan polisi di berbagai media bahwa Mako Tabuni sempat didekati pihak aparat dengan cara manusiawi tetapi Mako Tabuni melawan dengan berusaha merampas senjata tersebut dan kemudian berusaha melarikan diri, John Djonga merasa aneh dengan keterangan ini.

“Dalam berita yang sama, polisi juga menyatakan, di dalam tas yang dibawa Mako Tabuni, terdapat pistol beserta peluru. Ini tidak masuk akal bila Mako Tabuni melawan dan ingin merampas sedangkan Mako Tabuni juga memiliki pistol dengan peluru di dalam tasnya,” kata Pastor John Djonga bersemangat. Menurutnya, hal ini justru menunjukkan bahwa ada sesuatu yang tidak beres.

“Keterangan polisi ini kontradiksi. Bagaimana mungkin Mako Tabuni melawan dan berusaha merampas senjata padahal menurut polisi juga, dia sendiri membawa senjata atau memiliki senjata di dalam tasnya. Ini tidak logis! Keterangan kepolisian itu jangan sampai memalukan atau ada indikasi rekayasa dalam laporan polisi," katanya lagi.

Menurut Penerima Penghargaan Yap Tian Hien Tahun 2009 ini, kondisi keamanan seperti ini terjadi di Timika lalu pindah ke Puncak Jaya lalu sekarang pindah ke Jayapura. Hal yang menjadi pertanyaan adalah dengan perpindahan lokasi seperti ini apakah ada pihak yang merancang situasi ini?

“Semua Rakyat Papua harus membangun solidaritas, kepercayaan dan komitmen bersama untuk Papua Tanah Damai. Masyarakat jangan terprovokasi dengan berbagai informasi tetapi harus tetap tenang,” demikian himbauan yang diserukan Pastor John Djonga dan juga atas nama Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Keerom. (Jubi)