Saturday 30 June 2012

Saturday, June 30, 2012
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Persekutuan Gereja-Gereja di Papua (PGGP) Wilayah Keerom adakan Doa Bersama.
KEEROM (PAPUA) - Warga Kabupaten Keerom dan para hamba Tuhan melaksanakan doa bersama, yang berlangsung di Gedung Pramuka, Swakrasa, Distrik Arso, Kabupaten Keerom. Dalam doa itu dihadiri sekitar 500 lebih umat Tuhan yang berada di Kabupaten Keerom. Dimana Doa bersama tersebut dipimpin oleh Pdt. Yohanis Seranik,S.Th.

Dalam siraman rohaninya yang diambil dari Injil Matius 5 : 9, menegaskan, bahwa, agar senantiasa umat Tuhan menciptakan kedamaian didalam keluarganya, dan lingkungan masyarakat yang lebih luas, supaya Tuhan senantiasa memberkati hidup kita.

Menurutnya, damai sejahtera itu tak berarti manakala terjadi kondisi-kondisi yang sangat mengelisahkan dan meresahkan, serta menjadi korban pembunuhan, sebagaimana aksi penembakan selama ini terjadi, belum lagi adanya terror melalui SMS beredar di masyarakat.

Untuk itulah, Papua harus tetap menjadi zona damai, dan itu tanggungjawab setiap pribadi untuk mewujudkan Papua menjadi zona damai itu, bukan hanya menjadi tanggungjawab semata aparat keamanan, tapi menjadi tanggung jawab kita bersama.

“Damai itu sangat mahal dan sangat berharga bagi kita semua, maka itu harus dikelola dengan baik dan dipelihara supaya dengan adanya damai itu agar melaksanakan aktifitasnya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya itu,” ungkapnya saat menyampaikan Firman Tuhan pada Ibadah Bersama Bagi Tanah Papua Damai di Aula Gedung Pramuka Arsowakarsa, Jumat, (29/06/2012).

Sementara itu, Ketua Persekutuan Gereja-Gereja di Papua (PGGP) Wilayah Kabupaten Keerom, Pdt. Edy Togotly, S.Th, menandaskan, doa bersama itu, karena saat ini masyarakat di tanah Papua sedang merasakan ketidaknyamanan, sehingga dengan doa bersama ini, kiranya masyarakat mendapatkan ketenangan dan kedamaian, tidak ada lagi hal-hal yang meresahkan masyarakat.

“Ini yang kita harapkan bersama, keamanan dan kedamaian tetap terjamin di Tanah Papua, dan khususnya di Keerom, supaya pembangunan tetap berjalan dengan lancar dalam menjawab permasalahan yang dialami masyarakat,” tandasnya.

Tentunya, demi tetap terwujudnya Keerom yang aman dan damai, sudah pasti aka nada berbagai kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh PGGP dan pemerintah, serta kegiatan kemasyarakatan lainnya. Sesuai dengan kewajiban gereja bahwa menyampaikan kabar damai dan sukacita bagi semua orang.

Ia meminta kepada pihak-pihak yang merencanakan kekacauan di Keerom, agar sebaiknya menghentikan rencananya itu, karena hal itu hanya merugikan diri sendiri dan masyarakat banyak dan kepada masyarakat Keerom agar jika mendengar dan membaca isu-isu yang tidak bertanggungjawab, sebaiknya jangan menyebarluaskan, melainkan melaporkan kepada pihak berwajib demi dilakukan langkah-langkah pengamanannya.

“Biarlah rasa damai tetap dinikmati oleh masyarakat Papua umumnya dan masyarakat Keerom dan Marilah masyarakat laksanakanlah kegiatan sehari-hari , dan berdoalah banyak-banyak berdoa agar senantiasa selalu, karena Doa adalah kunci utama segala kesuksessan, dan nama Tuhan dipermuliakan,” ujarnya. (BintangPapua)