Tuesday 31 July 2012

Tuesday, July 31, 2012
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Gereja Baptis Pertama di Mississippi Tolak Berkati Pernikahan karena Warna Kulit.
JACKSON (AS) - Sepasang orang kulit hitam ditolak sebuah gereja di mana mereka berencana untuk menikah. Kasus ini menunjukkan masih kentalnya ras, setelah terjadi perselisihan ras di Mississippi, Amerika Serikat.

Charles dan Te’Andrea Wilson telah menetapkan tanggal pernikahan dan mem-posting undangan. Sayangnya, sehari sebelum pernikahan, pendeta dari First Baptist Church dari Crystal Springs yang didominasi orang kulit putih mengatakan upacara pernikahan mereka tidak dapat dilangsungkan di sana.

Pendeta itu mengatakan kepada pasangan yang akan melangsungkan pernikahan atas penolakan sebagian kecil jemaat telah menentang keras rencana pelaksanaan pernikahan di gereja itu.

Pendeta itu juga mengaku diintimidasi dan diancam bakal dipecat jika harus melangsungkan pernikahan pasangan tersebut di sana.

Gereja di Crystal Springs itu didirikan tahun 1883. Sejauh ini, tidak ada pasangan kulit hitam yang pernah menikah di sana.

Nona Wilson, yang secara teratur datang ke gereja itu, seperti dilansir tribunnews.com, mengatakan, “Sebuah pernikahan merupakan upacara Kristen. Putri saya yang berusia sembilan tahun pergi ke gereja bersama kami. Bagaimana anda menjelaskan kepada bocah sembilan tahun? ‘Kami tidak bisa menikah di sini karena, coba tebak kenapa sayang, kita hitam. Saya rasa itu diskriminasi rasial yang terang-terangan.”

Pendeta Stan Weatherford, seorang kulit putih, mengatakan, ia ingin melangsungkan pernikahan pasangan itu tetapi kemudian memutuskan untuk melaksanakannya di tempat lain sebagai kompromi. Dia memindahkan upacara pernikahan mereka ke gereja lain yang berdekatan yang sebagian besar jemaatnya orang kulit hitam. Pasangan itu akhirnya menikah pada 21 Juli lalu.

Sebagian besar jemaat First Baptist Church mengaku malu dan menyesalkan adanya kasus itu. Mereka mengaku tidak tahu-menahu tentang kasus itu dan justru tahu dari berita media.

Casey Kitchens, 37, seorang jemaat First Baptist Church mengatakan, dia dan sebagian besar jemaat “malu” terhadap kasus tersebut. “Saya tidak dapat memahami mengapa. (Itu) betapa tidak adil. Itu sebuah kesalahan.”

“Saya berharap majelis gereja akan menangani hal ini, tetapi bagi saya sendiri, secara pribadi saya ingin meminta maaf kepada Wilsons, kepada keluarga dan teman mereka, dan kepada seluruh masyarakat kulit hitam karena hal ini terjadi,” kata Ralph Miley, jemaat gereja yang lain. (UcanIndonesia)