CHANDIGARH (INDIA) - Perwakilan dari Kristen dan Hindu di distrik Sirsa, negara bagian Haryana, India, mengadakan pertemuan membahas dan menyelesaikan sengketa pendirian gedung gereja di sebuah desa.
Pertemuan antara 20 orang komite (10 dari perwakilan Gereja, 10 dari perwakilan komunitas Hindu) yang telah dibentuk akan menentukan apakah pembangunan gedung tersebut akan dilanjutkan atau tidak.
Dilansir dari Ucan India pada Rabu (18/07/2012), perwakilan Hindu melalui kepala desa Patli Dabar, Hanuman Prasad Bishnoi mengklaim mayoritas warga menolak pendirian gedung gereja di desanya.
Ia mengatakan, terpisah dari dua orang warga desa yang telah menjadi jemaat gereja tersebut, tidak satupun warga desa yang mayoritas Hindu tersebut yang memiliki hubungan dengan gereja itu.
Pendeta Aliyakim Jena, dari Gereja Protestan Haryana yang merupakan bagian dari sekte Messiah Samiti, sebuah bentuk dari denominasi Messianik menyatakan sekurangnya ada 25 keluarga Kristen di desa Patli Dabar.
"Jika tidak ada umat Kristen disana, tidak mungkin kami mendirikan gereja di sana."
Kepala kepolisian lokal, Rames Chander mengatakan, komite akan memberikan rekomendasi mereka pada 29 Juni 2012 nanti.
Sedangkan Jitender, salah seorang jemaat asli desa itu mengatakan beberapa orang desa telah diperiksa oleh warga desa terkait pendirian gereja tersebut.
"Ini hak konstitusi memilih agama dan mendirikan tempat kami beribadah. Tetapi badan administrasi lokal bersanding dengan orang yang menghancurkan gereja," ucapnya. (Ucannews/TimPPGI)
