Tuesday 31 July 2012

Tuesday, July 31, 2012
1
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Mohon Doa! Setiap Tahun, 150,000 Umat Kristen di Seluruh Dunia jadi Martir Kristus.
ROMA (ITALIA) - Pembantaian terhadap jutaan umat Kristen diseluruh dunia terutama di negara-negara Afrika dan Asia menimbulkan keprihatian mendalam terhadap masyarakat Eropa yang mayoritas Kristen.

Salah satu gerakan politik terbesar umat Kristen di Italia, 'Salviamo i Christiani' (Selamatkan Umat Kristen) mengadakan rally kampanye mereka secara serentak pada 18 Juli 2012 di beberapa kota besar di Italia.

Kampanye yang dihadiri jutaan aktivis Kristen, Yahudi, Sikh, HAM dan kebebasan beragama itu menegaskan, secara global, umat Kristen merupakan kelompok yang paling banyak dianiaya dengan tingkatan yang menyebar merata di penjuru dunia, dengan peningkatan tertinggi di negara-negara Islam.

Kegiatan yang diorganisir oleh lembaga yang bernama sama dengan gerakan politik itu, menyatakan dari data yang mereka miliki diperkirakan sekitar 70 juta umat Kristen telah menjadi martir karena imannya, sejak Gereja berdiri pada abad pertama Masehi, 40 juta-nya dibantai selama abad ke 20.

Ditambahkan, setiap tahunnya, 105,000 martir dibunuh oleh para pembenci Kristus. Satu martir baru meninggal setiap satu menit, dalam duapuluh tahun terakhir ini para martir ini banyak dibunuh oleh kelompok teroris Islam, Hindu di India dan kaum komunis di Cina, Korea Utara dan Vietnam.

"Dikatakan tentang puncak demokrasi dan perdamaian, setelah 11 September [2001], mereka [negara-negara Barat] mengatakan, tidak perlu khawatir, karena langkah politik melalui dialog lintas agama yang damai dapat menyudahinya [intoleransi oleh para fundamentalis]," ujar Roberto de Mattei, pendiri Lepanto Foundation.

"Kini, [negara Barat, kembali] mengatakan tentang betapa 'sehatnya' [perubahan yang terjadi pada] Afrika Utara [Tunisia, Libya dan Mesir], merupakan model dari Revolusi Arab, yang digambarkan sebagai sebuah harapan dan janji baru perubahan," imbuhnya sembari melanjutkan. "Tetapi kenyataannya yang terjadi didepan mata kita, tragisnya sangat berbeda. Hari ini kita menangis didalam kekecewaan kita dan menyampaikan permohonan kita [kepada Tuhan] untuk umat Kristen yang dianiaya."

Pendiri Salviamo i Christiani, Magdi Cristiano Allam, seorang politisi Mesir kelahiran Italia yang dibaptis oleh Paus Benediktus VXI pada tahun 2008 dalam kampanye itu meminta semua pemerintah di negara Barat, terutama di Italia agar memberikan status pengungsi kepada tiap umat Kristen yang dianiaya.

Ia mengungkapkan akhir dari abad ke 7, sekitar 95 persen populasi di tepi selatan dan timur Laut Tengah (Maroko, Aljazair, Tunisia, Libiya, Mesir, Israel, Palestina, Libanon dan Suriah) merupakan Kristen, namun kini populasi tersebut menyusut hingga 6 persen saja, dengan jumlah 12 juta semata. Menurut perhitungan, jumlah 12 juta itu akan, berkurang separuhnya pada tahun  2020.

"Hanya jika kita kuat dan tegas dengan akar, iman dan nilai [Kekristenan], kita dapat dihormati," tuturnya.

Allam menanyakan kepada para pemimpin negara dan media yang memilih untuk mengabaikan peristiwa penganiayaan yang terjadi kepada umat Kristen di seluruh dunia.

Hal itu, menurutnya adalah akibat dari ketakutan mereka terhadap Islam (dhimisasi muslim dan tuduhan islamphobia) selain terlalu dipenuhinya pertimbangan finansial dan material yang menilai penganiayaan terhadap umat Kristen tidak memberikan keuntungan kepada mereka. (Newmax/IRauti/TimPPGI)