Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Pendeta Gereja Kristen Protestan Indonesia (GKBI) jadi Peserta Jamsostek pada 2013.
JAKARTA - Ratusan pendeta Gereja Kristen Protestan Indonesia (GKBI) yang bertebarandi seluruh Indonesia akan menjadi peserta jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek) pada 2013.
Pimpinan (Bishop) GKPI Pendeta Patut Sipahutar melalui Anggota Badan Pekerja Rapat Pendeta (BPRP) Pendeta Polin Sihombing mengatakan para pendeta saat ini banyak yang belum memiliki jaminan kesehatan dan jaminan hari tua.
”Berawal dari keprihatinan para Pendeta GKPI yang belum memiliki jaminan sosial, disepakati pada 2013 akan didaftar semua ke jamsostek,” ujar Polin Sihombing dalam keterangan pers yang diterima Bisnis, Selasa (31/07/2012).
Dia menjelaskan pada rapat pendeta yang akan berlangsung 10-13 September 2012 di Pulau Samosir, akan dipertegas kembali keputusan untuk mengikuti program jaminan sosial itu.
Seiring dengan perkembangan GKPI yang menerapkan Sistem Sentralisasi Keuangan (SSK), lanjutnya, akan lebih memudahkan pemotongan iuran jamsostek dan dipusatkan pada satu cabang PT Jamsostek.
Untuk tahap pertama, sebanyak 227 prang pendeta akan didaftar sebagai peserta jamsostek secara sentralistik.
GKPI merupakan gereja terbesar kedua di Sumatera setelah HKBP dengan memiliki 1.000 gereja dengan 51.939 rumah tangga, dan 259.709 orang jemaat.
Menurut buku tahunan GKPI, jumlah pelayan aktif ada 8.482 orang, terdiri dari 227 orang pendeta, 1.139 guru jemaat, 7.046 penatua, evangelis, diakones, pegawai kantor pusat, honorer, pegawai mamre, staff LPPM dan 31 calon pendeta.
”Selama ini kalau ada pendeta atau isteri yang meninggal dunia, seluruh pendeta kumpulkan uang Rp100.000, tapi dengan ikut jamsostek, akan lebih efisien dan bermanfaat,” tuturnya. (Bisnis)