Sunday 8 July 2012

Sunday, July 08, 2012
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Sidang Sinode Gereja Bethel Indonesia (GBI) ke XV Dilundur ke Oktober 2014.
JAKARTA - Sebuah Perjamuan Kudus yang dipimpin Pdt. Pudjo Setoto Abednego menandai akhir acara Sidang Majelis Pekerja Lengkap (MPL) V Gereja Bethel Indonesia (GBI) di Jakarta, Selasa, (19/06/2012) yang menghasilkan sebuah keputusan penting yaitu pengunduran Sidang Sinode GBI XV yang semula dijadwalkan 16-18 Oktober 2012, diundur ke bulan Oktober 2014.

Sebagai gantinya, BPH GBI akan mengadakan Sidang MPL berikutnya dengan salah satu agenda yaitu pelantikan para calon Pendeta dan calon anggota MPL hasil Sidang Majelis Daerah di seluruh Indonesia.

Selain itu GBI Mawar Sharon ditetapkan sebagai lokasi persidangan tersebut.Guna penyebaran informasi ke berbagai media dan keluarga besar GBI di Indonesia dan luar negeri, perihal perubahan itu, maka BPH GBI akan menerbitkan sebuah siaran pers.

Sebelumnya Ketua Majelis Persidangan Pdt. Pudjo Setoto Abednego didampingi para anggota menyerahkan palu persidangan kepada Ketua Umum BPH GBI Pdt. Jacob Nahuway.

Usai itu, Pdt. Timotius Arifin menyampaikan renungan Firman Tuhan perihal Kerajaan Allah. "Kerajaan Allah berkaitan dengan kebenaran, damai sejahtera, dan suka cita karena Roh Kudus," ujarnya. Ia menambahkan bahwa kita semua adalah para hamba-Nya, sesuai dengan nats Roma 14:17 "Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus".

Tujuan akhir orang percaya dan pelayan Tuhan yaitu sesuai nats Yohanes 8:29 "Dan Ia, yang telah mengutus Aku, Ia menyertai Aku. Ia tidak membiarkan Aku sendiri, sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya".

Selain itu, Pdt. Timotius mengutip nats Matius 25:23 "Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu".

Anggota MPL dan Gembala GBI Lembah Pujian Denpasar, Bali ini selanjutnya memberikan contoh tentang orang percaya yang menyenangkan hati Tuhan dan hidup layak dihadapan Tuhan yaitu Habel. Ia memberikan korban persembahan yang lebih baik kepada Tuhan. Berikutnya yaitu Henokh yang diangkat langsung naik ke Surga oleh Tuhan. Nuh, seorang percaya Tuhan dan hidup takut kepada-Nya. Ia membuah sebuah bahtera untuk keluarganya. " Kita perlu merebut hati Tuhan dan kemana pun kita pergi, mari terus membawa "Raja Damai" dalam hidup kita," ujarnya.

Sebagai penutup renungan Firman Tuhan, Pdt. Timotius mengatakan agar orang percaya tidak saling menghakimi dan jangan menilai orang lain. Melainkan, ia menghimbau agar saling mendoakan satu sama lain. Tujuannya ialah semua orang bisa mendapatkan damai sejahtera dan suka cita. "Joy in the holy spirit," ujarnya dalam bahasa Inggris. (SinodeGBI)