Diberitakan Reuters, Selasa 4 September 2012, pintu Biara Latrun hangus terbakar dan temboknya dicoreti kata-kata anti-Kristen. Beberapa grafiti bertuliskan "persamaan", "Ramat Migron", dan "Maoz Esther" juga terdapat di tembok biara yang terletak 15 kilometer sebelah barat Yerusalem ini.
Maoz Esther dan Ramat Migron adalah pemukiman ilegal Yahudi di Tepi Barat. Pekan lalu, polisi Israel menghancurkan dua bangunan di wilayah ini, yang mengakibatkan 50 keluarga kehilangan tempat tinggal. Diduga, Biara Latrun menjadi pelampiasan amarah para pemukim Yahudi ilegal yang diusir dari kediamannya.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengutuk keras peristiwa tersebut. "Ini adalah tindakan yang keji. Mereka yang bertanggungjawab harus dihukum berat. Kebebasan beragama dan beribadah adalah dasar negara Israel," kata Netanyahu.
Warga Palestina menganggap pemerintah Israel tidak serius menggulung komplotan pembakar rumah ibadah ini. "Kejahatan ini dilakukan oleh kelompok ekstremis Yahudi yang tidak ingin Muslim dan Kristen berada di negara ini," kata cendekiawan Kristen Palestina Bernard Sabella.
Baru kali ini sebuah Biara milik Kristen menjadi sasaran dari para Yahudi fundamentalis. Sebelumnya, sebuah Gereja Baptis di Narkis, Yerusalem Barat juga dilecehkan, hal ini memiliki motif yang sama. Para pelaku memiliki kesamaan, yaitu mencoretkan kata-kata "Label Harga." (Vivanews/TimPPGI)
