Saturday, 1 September 2012

Saturday, September 01, 2012
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Mohon Doa! Umat Kristen di Suriah Terjebak dalam Konflik Kekuasaan .
DAMASKUS (SURIAH) - “Situasi di Suriah terus memburuk. Umat Kristen yang memiliki akses sudah meninggalkan negara ini, tapi tidak seperti setelah kejatuhan Saddam Hussein di Irak, saat ratusan ribu orang meninggalkan Irak, negara-negara di sekitar Suriah menutup pintu bagi orang-orang Suriah.” Ujar salah seorang kontak Open Doors di Suriah.

Di tengah semua situasi ini, Open Doors masih melakukan pelayanan melalui gereja-gereja lokal. “Ya, salah satu contohnya adalah kami tetap mendukung operasi kemanusiaan untuk para pengungsi dari seluruh kota yang paling terkenda dampak paling buruk.”, demikian disampaikan seorang  juru bicara Open Doors.  “Banyak pengungsi masih ada di Damaskus dan sekitarnya dan masih tergolong mudah untuk bertemu dan membantu mereka. Jadi pelayanan bantuan kemanusiaan yang kami dukung akan terus berlangsung sesuai jadwal.”

Bagi umat Kristen Suriah yang meninggalkan negara ini, tak banyak kemungkinan yang tersisa.  Mereka mencoba lari ke negara-negara di mana masih ada kebebasan beragama. Yordania telah menutup perbatasan bagi mereka. Juru bicara menyampaikan, “Hanya Libanon lah satu-satunya jalan keluar. Siapapun yang punya uang dan kemampuan untuk pergi, sudah melakukannya. Khususnya dari Aleppo. Seorang kontak mengatakan sebuah kabar berkembang bahwa jumlah umat Kristen terus menurun sebanyak ratusan ribu.”

Tentu saja sulit untuk membuktikan kebenaran angka ini karena situasi yang tengah terjadi. Jumlah penduduk di Suriah diperkirakan sekitar 22,5 juta. Open Doors memperkirakan di tahun 2011 jumlah umat Kristen kurang lebih 1,6 juta.

“Kami tak percaya kalau ratusan ribu umat Kristen telah meninggalkan negara ini.” ujar juru bicara Open Doors memberikan reaksi atas berita ini.

“Banyak yang tetap tinggal karena mereka tak tahu harus pergi kemana. Hanya orang-orang kaya yang bisa pergi ke Libanon. Di antara para pengungsi ada beberapa orang Kristen, tapi jumlah mereka pastinya tidak mencapai ratusan ribu.”

Menurut kontak di Suriah, para pemimpin Kristen tetap berdiri teguh. Para pendeta dan pemimpin tetap ingin tinggal di Suriah dan menguatkan jemaat mereka. “Beberapa dari mereka telah diberi nasehat oleh keluarga yang pergi, untuk segera meninggalkan Suriah. Tapi mereka menolak, mereka tetap ingin tinggal dan melayani orang-orang.”

“Kontak kami masih ada di Suriah.” Disampaikan oleh juru bicara Open Doors. “Tapi.”, kata kontak di Suriah, “Siapa yang tahu apakah situasi ini akan berubah. Orang-orang mengatakan pada saya mereka menderita karena kekurangan bensin dan bahan bakar di Aleppo dan listrik sering padam, kadang-kadang selama berhari-hari di Aleppo dan Damaskus, juga di banyak kawasan lain.”

Pertempuran bahkan sering terjadi dekat dengan rumah-rumah penduduk di Ibu Kota Damaskus, “Baru-baru ini terjadi masalah di kawasan Kristen di Bab Toman bagian pusat kota tua Ibu Kota Damaskus. Beberapa tentara oposisi mencoba bersembunyi dengan senjata mereka di gang-gang kawasan tersebut” . Kekacauan terjadi hampir di mana-mana.

Tetap Setia
Kabar baik di tengah perang saudara seperti ini adalah gereja-gereja tetap menjangkau banyak orang dan melayani dengan setia. Kabar Injil dibagikan dan orang-orang menerima dengan baik. “Jemaat gereja melakukan kunjungan ke rumah-rumah dan memberikan bantuan medis serta membagikan makanan dan bahan-bahan lain dan terkadang juga membantu para pengungsi dengan membayar sewa mereka. Banyak pengungsi yang ditinggalkan dan merasa malu akan penderitaan yang mereka alami.”

“Di tengah situasi yang sulit ini  kita dapat terus melanjutkan pelayanan bersama gereja-gereja di Suriah.” kembali disampaikan oleh juru bicara Open Doors. “Kita bisa mendukung gereja yang mengadakan summer camp untuk anak-anak dan membantu program pemuridan mereka. Kita juga dapat memberikan bantuan bagi beberapa gereja yang membagikan makanan dan bahan-bahan bantuan lainnya.” (ODNews)