Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Mohon Doa! Dua Anak Kristen di Mesir Dituduh Menghina Islam.
KAIRO (MESIR) - Dua anak lelaki Kristen Koptik di Mesir dituduh menghina agama Islam oleh sekelompok warga muslim pada Minggu (30/09/2012) akan disidang pada Minggu (07/09/2012).
Mereka adalah Mina Nady Faraq, 9 tahun dan Nabil Nagy Rizk, 10 tahun. Keduanya berasal dari desa Ezbet Marco di wilayah Beni Suef, selatan ibukota Mesir, Kairo dan ditahan ke pusat penjara pemuda pada Selasa (02/10/2012).
Ayah Nabil kepada Copts United, pada Rabu (03/10/2012) mengakui bahwa anaknya adalah seorang anak yang tidak pernah mengecap pendidikan, hal yang nyaris sama seperti yang dialami Rimsha Masih di Pakistan.
Pria miskin yang menafkahi anaknya dengan memulung ini mengakui jika, para hari Minggu itu, anaknya bersama temannya, Mina sedang mengais-ngais tumpukkan sampah guna mencari benda-benda yang dapat dijual, ketika mereka berdua mendapati sebongkah plastik hitam yang diperkirakan berisi kumpulan kertas yang telah dirobek, mereka berdua didatangi seorang sheik Salafi yang kemudian membawa kedua anak itu ke gedung gereja.
"Ia [Sheik Salafi] memaksa pendeta agar menghentikan ibadah Minggu dan keluar menemuinya," ujar seorang anggota jemaat, kemudian sang pendeta keluar dan menemui sang sheik dan kedua anak itu.
Sedangkan menurut versi Al-Ahram, media semi-resmi yang dikelola pemerintah, pada 1 Oktober 2012 lalu memberitakan krisis sektarian ini diselesaikan oleh perwakilan Gereja dan muslim, mereka kemudian mengadakan pertemuan guna menuntaskan keselahpahaman itu, dengan meyakini bahwa kedua anak itu mengetahui isi dari lembaran kertas yang telah dibuang itu, termasuk lembaran yang diyakini berasal dari kitab suci muslim, dan hal itu klaim Al-Ahram dilihat oleh seorang imam masjid yang kemudian melaporkan 'aksi' kedua anak itu kepada orang tua dan pendeta.
Sebelumnya pada 30 September 2012, media ini pernah mengaku jika kedua anak itu telah menyobek dan mengencingi lembaran-lembaran kertas itu, namun kemudian laporan berita tersebut dihapus dari situs web mereka.
"Kami menyangka hal ini telah usai setelah pertemuan antara keluarga muslim dan Kristen dua hari yang lalu, namun kami tercengang dengan yang terjadi hari ini ketika kedua anak itu ditahan ke pusat penjara pemuda," ucap ayah Nabil.
Dilaporkan, pada sore Minggu itu, muslim dari desa Ezbet Marco berusaha untuk mencegah pendeta berkhotbah dihadapan umat Kristen di desa itu dengan alasan sang pendeta 'kurang' mengajari 'tata krama' kepada kedua anak itu.
Umat Kristen yakin bahwa tujuan sebenarnya dari peristiwa pencegahan dan tuduhan 'menghina islam' adalah agar melarang pendeta desa tersebut agar berkhotbah dan jemaat Kristen didesa itu untuk beribadah di gereja. (CoptsUnited/AINA/TimPPGi)