KAIRO (MESIR) - Ketika Muhammad Morsi, Presiden Mesir asal Ikwanul Muslimin atas nama "kebebasan bertindak" mengijinkan para muslim untuk "berunjuk rasa" dengan menyerang dan merusak Kedutaan Besar Amerika Serikat di Kairo pada 11 September 2012, dengan dalih film 'Innoncence of Muslims' yang muncul atas nama "kebebasan berpendapat". Sebaliknya, umat Kristen asal negara itu dilarang untuk mengadakan unjuk rasa terkait berbagai aksi islamisasi dan ikwanisasi di negara itu.
Menurut aktivis kemanusiaan di Mesir, Magdi Khalid, seperi disampaikan blogger Timur Tengah, Raymond Ibrahim pada 24 September 2012, umat Kristen diancam akan mendapat "pembalasan yang setara" jika umat Koptik di luar Mesir mengadakan unjuk rasa menentangnya menjelang pidato di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, Amerika Serikat pada 26 September 2012 (27 September 2012 waktu Indonesia).
Ancaman ini merupakan sebuah upaya untuk membekap umat Kristen yang ingin menyampaikan penderitaan yang mereka alama di Mesir, Khaled menyerukan agar umat Koptik di Amerika Serikat agar mengabaikan ancaman ini namun menanggapinya dengan mengadakan unjuk rasa besar-besaran.
Menurut Coptic Solidarity, pada 25 September 2012 melalui sebuah press release yang berjudul "kepada siapa saja yang tidang ingin Mesir berubah menjadi Iran berikutnya mari bergabung dalam unjuk rasa", membeberkan rangkuman aksi-aksi islamisasi dan ikwanisasi yang dilakukan kelompok fundamentalis muslim tersebut
Pada intinya, umat Kristen Mesir ini menuntut adanya persamaan hak sebagai warga negara, serta menuntut adanya kedamaian, kebersamaan dan hak asasi yang sama kepada semua warga Mesir, selanjutnya menolak usaha perubahan Mesir menjadi negara Islam yang berpura-pura demokrat seperti yang terjadi di Iran.
Sebab, menurut tulisan itu, sejak Ikwanul Muslimin menguasai revolusi Mesir pada Januari 2011 lalu, dan masuk kedalam pemerintahan, berbagai perubahan yang mirip dengan yang terjadi di Iran pada akhir tahun 1970-an . Beberapa pon penting yang dibeberkan antara lain:
"Peningkatan Islamisasi dan Ikwanisasi di negara Mesir terjadi ke semua institusi; Sebuah konstitusi baru yang dikodifikasi dengan fasisme agama sedang ditulis segera; Ratusan tersangka teroris [yang ditahan puluhan tahun] dibebaskan dari penjara-penjara Mesir atau diijinkan kembali ke negara, merubah Mesir menjadi pelabuhan utama potensial untuk para teroris Jihad."
Mereka juga mengecam sikap Morsi yang menginjinkan islamisasi negara itu, "Ikwanul Muslimin dan aliansinya dengan Salafi telah memimpin aksi barbar yang menyerang kedubes-kedubes dan semua hal yang berkaitan dengan Amerika Serikat di 'negara Islamis baru' yang ada di Timur Tengah; Morsi (yang meniru sikap Ayatullah di Iran) secara terus menegaskan jati dirinya sebagai seorang pemimpin Islam di sebuah negara Islam; Sama seperti rezim Mubarak, wartawan ditahan dan dianiaya karena 'menghina Presiden; Dibawah [pemerintahan] Morsi, Para ekstrimis Islam telah dipilih untuk mengelola humas dan media audio visual kenegaraan."
"Tidak ada perkembangan yang berkaitan dengan penghormatan hak kewarganegaraan kepada umat Koptik, sebaliknya ada semacam peningkatan dukungan dari negara dan ekstimis dalam masyarakat atas marginalisasi, perendahan, penganiayaan dan perlakuan sebagai dhimmi warga Koptik didalam negara 'Ikwani-Salafi'; selain itu ketidak jujuran dan hukuman 'penghinaan agama' yang bias, dengan tujuan mempermalukan, menekan dan mengintimidasi, diberikan kepada umat Kristen, dengan cara yang berlawanan dengan tatanan keadilan dari negara yang beradab hasilnya Umat Koptik dan muslim Moderat terus menerus melarikan diri dari Mesir dan bermigrasi ke tempat dimana mereka dapat bertahan hidup, merasa aman dan damai."
Mereka juga menyatakan, seruan "perjanjian anti penghinaan agama sedunia" telah merendahkan kebebasan agama, dan lebih untuk kepentingan satu kalangan saja yakni Islam, sehingga tidak pantas didukung. Dan mengajak semua orang untuk membatalkan usaha-usaha kelompok islam di Mesir yang ingin mengislamkan negara itu.
Diberitakan, sekitar 16 organisasi hak asasi manusia yang berkaitan dengan umat Koptik di Amerika Serikat akan mengadakan protes yang bersamaan dengan kunjungan Morsi ke Amerika Serikat, unjuk rasa ini dilakukan guna mengekspresikan kekecewaan mereka atas aksi 'Islamisasi di Mesir'. Sebaliknya, Gereja-gereja Koptik di Amerika Serikat malah meminta anggota jemaatnya untuk mengadakan acara selamat datang kepada presiden Mesir itu. (RI/JW/CS/TimPPGI)