Oleh: Pdt.L.H.M.Simanjuntak
1 Samuel 8:7
TUHAN berfirman kepada Samuel: “Dengarkanlah perkataan bangsa itu dalam segala hal yang dikatakan mereka kepadamu, sebab bukan engkau yang mereka tolak, tetapi Akulah yang mereka tolak, supaya jangan Aku menjadi raja atas mereka.
Saat saya berdoa dengan hati yang tulus, maka hanya satu yang muncul di dalam hatiku, yaitu kiranya Allah mendengarkan dan mengabulkan doaku. Jika doaku dikabulkan maka senanglah hatiku.
Bukankah itu keinginan dari semua orang agar doanya dikabulkan? Persoalannya soal waktu saja, tinggal menunggu waktunya, karena kita yakin cepat atau lambat pasti doa kita akan dikabulkan oleh Allah, apalagi yang kita doakan kebutuhan bukan keinginan.
Terlepas dari semua itu, sebagai orang percaya tetap saja kita mengatakan biar kehendakMu saja yang terjadi. Kita juga sangat yakin tidak semua doa dikabulkan Allah, karena ada doa yang tidak baik atau apa yang kita minta tidak tepat bagi Allah.
Berbeda dengat ayat hari ini, ada sesuatu yang berbeda dan sedikit unik dari biasanya. Mengapa? Karena Allah mendengar dan mengabulkan doa Bangsa Israel yang kurang tepat.
Bangsa Israel berdoa dan mememinta raja, sesungguhnya karena mereka menolak Allah. Lantas mengapa Allah mau mendengar dan mengabulkan doa bangsa Israel yang seperti itu?
Kehidupan beriman bangsa isarel tidak stability, kadang mereka percaya kepada Allah, namun tak jarang juga mereka justru tidak percaya dan meninggalkan Allah. Mereka tergolong bangsa yang jahat karena sering mengabaikan peran Allah dalam kehidupannya.
Perbuatan Allah yang penuh dengan keajaiban sering dilupakan bahkan Allah seakan tidak berarrti menurut mereka. Tak jarang bangsa Israel kemudian meninggalkan Allah padahal baru saja kesetian mereka terlihat, dalam hal itu tetap saja Allah masih mau menunjukkan kasih-Nya yang luar biasa itu.
Pemaksaan untuk melakukan apa yang mereka inginkan selalu diperlihatkan bangsa Israel terhadap Allah, sungguh mereka adalah bangsa yang keras kepala. Karena kekerasan hati bangsa israel itulah Allah kemudian membiarkan bangsa israel untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan, yaitu seorang raja.
Berbagai hal sudah disampaikan Samuel kepada bangsa Israel tentang apa yang terjadi jika mereka terus memaksa Allah dengan kekerasan hati mereka. Coba ingat pada saat pilkada DKI Tahun lalu ada sekelompok orang yang memaksa diri dengan melakukan berbagai cara untuk menolak Ahok dan harus ganti Gubernur, suasana sempat “mencekam”, namun akhirnya suasana kembali baik setelah Allah mendengar dan membiarkan keinginan sekelompok aliran keras itu terwujud.
Sekarang coba periksa kembali keinginan hatimu dan permohonanmu kepada Allah, jangan-jangan ada permohonanmu yang berdifat memaksa dan tidak baik. Jangan sampai Allah membiarkan keinginanmu terjadi tetapi karena kedegilan hatimu jadi bukan karena Allah memang menginginkan doamu dikabulkan.
Bagaimana kalau anda berdoa untuk orang sakit dengan bersuara keras mengatakan: dalam Name Yesus engkau sembuh!!!. Anda memaksa Yesus menyembuhkan, anda mengatur Yesus dalam hidupmu, anda mirip dengan bangsa Israel yang keras kepala dan suka memaksa Allah untuk mengabulkan keinginannya.
Sekarang ingat dan selidiki lagi semua permohononanmu kepada Allah, supaya apa yang kita mohonkan itu adalah hal yang sesuai dengan kehendak Allah, bukan sesuai dengan kehendakmu, amen.
SELAMAT PAGI
DAN
SELAMAT BERAKTIFITAS
(Pdt.L.H.M.Simanjuntak)