Oleh: Pdt.Lundu H.M. Simanjuntak
*_(Yeremia 1:7)_*
_Tetapi TUHAN berfirman kepadaku: “Janganlah katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapa pun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apa pun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan._
Yeremia tergolong masih usia muda (sekitar 19 thn) saat diangkat Allah untuk menjadi nabi di tengah bangsa Israel , bahkan Alkitab memberi kesaksian kalau Allah telah memilihnya sejak ia masih dalam kandungan ibunya.
Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa ( 5).
Yeremia awalnya mencoba untuk menolak panggilan Allah karena merasa masih muda dan tidak berpengalaman, sama seperti yang dilakukan oleh Musa juga sempat menolak saat ia dipanggil Allah untuk mengeluarkan Israel dari Mesir. Usia muda dan tidak punya pengalaman dijadikan Yeremia sebagai dasar prnolskannya: Ah, Tuhan ALLAH! Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih muda (6).
Namun Allah meyakinkan Yeremia bahwa ini bukan soal usia, tapi soal ketaatan atas perintah Allah. Kalau Allah sudah campur tangan atas seseorang, maka usia muda sekalipun bukanlah menjadi penghalangan untuk dipakai Allah sebagai perpanjangan tanganNya, justru harus disyukuri karena itu adalah merupakan anugerah besar dari Allah dengan mendapatkan sebuah kepercayaan yang besar.
Rasul Pauluspun menyatakan hal ini kepada Timoteus saat dihunjuk untuk memimpin sebuah jemaat: Karena itu jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu (1 Timotius 4:12).
Kemauan dan ketaatan Yeremia di sini ditantang, apakah ia mau menuruti perintah Allah atau menuruti kata hati dan pikirannya. Pekerjasn Yeremia memang cukup besar karena harus menyatakan kebenaran Firman Allah di tengah bagsa yang justru sedang “asik” melakukan kejahatan.
Bangsa Israel saat itu sedang tidak peduli dengan Allah, orang Israel lebih banyak melakukan ketidaktaatan, kejahatan, kedurhakaan, penindasan dan berbagai jenis kejahatan lainnya. It sama halnya dengan seseorang yang hendak mengeluarkan seekor singa lapar yang sedang terjebak dan masuk ke sebuah lobang.
Disatu sisi singa akan ditolong dan dibebaskan dari ancaman kematian, namun disatu sisi singa merasa akan disakiti dan pasti akan melawan bahkan mengancam akan membunuh sipenolong.
Hanya keberanian serta keyakinan bahwa Allah akan menyertai dan menolong membuat Yeremia berhasil. Yeremia pasti tidak dapat berbuat apspun jika seorang diri, tapi Allah mengulurkan tangan-Nya dan menjamah mulut Yeremia. Sesungguhnya, Aku menaruh perkataan-perkataan-Ku ke dalam mulutmu (9).
Hadapi dan jalanilah hidup ini bersama Allah, dan lakukanlah perintahNya dalam hidupmu, maka Ia akan selalu hadir untuk menolongmu, amen.
*SELAMAT MALAM”
*_(Pdt.Lundu H.M. Simanjuntak-Jkt)_*