TIMIKA - Duta Besar Vatican untuk Indonesia, Mgr Leopoldo Girelli dipastikan akan menghadiri acara peresmian Gereja Katedral Tiga Raja Timika, Papua yang dijadwalkan berlangsung pada 7 Oktober.
Uskup Timika, Mgr John Philip Saklil Pr kepada ANTARA di Timika, Minggu mengatakan Dubes Vatican Leopoldo Girelli sudah menyatakan kesediaan menghadiri peresmian Gereja Katedral Tiga Raja Timika.
"Bapak Dubes Vatican sudah menyatakan akan hadir. Demikian juga dengan semua uskup se Tanah Papua. Kami juga mengundang Bapak Kardinal (Mgr Julius Darmaatmadja Pr) dan semua uskup se-Indonesia. Namun sejauh ini belum ada kepastian kehadiran mereka," jelas Uskup Saklil.
Menurut Uskup, ada dua peristiwa penting yang turut mewarnai acara peresmian Gereja Katedral Tiga Raja Timika yaitu atraksi seni budaya (tarian dan nyanyian) suku-suku lokal di wilayah Keuskupan Timika yakni suku Kamoro yang mendiami wilayah pesisir selatan dan suku-suku pegunungan seperti suku Amungme, Mee, Moni, dan lain-lain.
Kegiatan tersebut akan digelar pada 6 Oktober dengan mengitari ruas-ruas jalan di Kota Timika dan diakhiri dengan pemancangan Mbitoro dari suku Kamoro di depan Gereja Katedral Tiga Raja Timika.
Selain itu, katanya, pada 8 Oktober akan dilaksanakan acara pentahbisan dua imam baru bertempat di Gereja Katedral Tiga Raja Timika.
"Momentum ini merupakan pesta umat se-Keuskupan Timika. Mungkin tidak semua umat dari pedalaman bisa menghadiri acara ini karena transportasi yang sulit dan mahal serta jarak yang jauh," jelas Uskup Saklil kelahiran Kampung Umar Distrik Mimika Barat itu.
Ia mengatakan, gedung Gereja Katedral Tiga Raja Timika dibangun sejak tahun 2005 atau satu tahun setelah Sri Paus Yohanes Paulus II menetapkan Timika menjadi wilayah keuskupan mandiri terpisah dari Keuskupan Jayapura.
Bangunan Gereja Katedral Tiga Raja Timika sudah rampung dikerjakan dengan kapasitas sekitar 2.000 jemaat dan tinggi menara mencapai 55 meter.
Selesainya pembangunan gedung Gereja Katedral Tiga Raja Timika, demikian Uskup Saklil, tidak lepas dari dukungan Pemkab Mimika, kontribusi jemaat setempat, PT Freeport Indonesia dan berbagai donatur.
Selain para uskup se-Indonesia, panitia juga mengundang Gubernur Papua Barnabas Suebu dan Gubernur Papua Barat Abraham Oktavianus Atururi serta para bupati se-wilayah Keuskupan Timika untuk menghadiri acara peresmian Gereja Katedral Tiga Raja Timika.
Wilayah Keuskupan Timika sendiri mencakup 13 kabupaten di Papua yakni Mimika, Nabire, Paniai, Deai, Dogiyai, Intan Jaya, Puncak, Puncak Jaya, Mamberamo Raya, Waropen, Kepulauan Yapen, Biak Numfor dan Supiori.
Jumlah jemaat di wilayah Keuskupan Timika mencapai lebih dari 80 ribu jiwa dimana sebagian besar bermukim di daerah pegunungan tengah Papua.
Meski cakupan wilayah yang sangat luas dari selatan hingga utara Papua, namun tenaga imam yang berkarya di Keuskupan Timika masih sangat minim yakni sekitar 20-an imam. (*/wij)
Uskup Timika, Mgr John Philip Saklil Pr kepada ANTARA di Timika, Minggu mengatakan Dubes Vatican Leopoldo Girelli sudah menyatakan kesediaan menghadiri peresmian Gereja Katedral Tiga Raja Timika.
"Bapak Dubes Vatican sudah menyatakan akan hadir. Demikian juga dengan semua uskup se Tanah Papua. Kami juga mengundang Bapak Kardinal (Mgr Julius Darmaatmadja Pr) dan semua uskup se-Indonesia. Namun sejauh ini belum ada kepastian kehadiran mereka," jelas Uskup Saklil.
Menurut Uskup, ada dua peristiwa penting yang turut mewarnai acara peresmian Gereja Katedral Tiga Raja Timika yaitu atraksi seni budaya (tarian dan nyanyian) suku-suku lokal di wilayah Keuskupan Timika yakni suku Kamoro yang mendiami wilayah pesisir selatan dan suku-suku pegunungan seperti suku Amungme, Mee, Moni, dan lain-lain.
Kegiatan tersebut akan digelar pada 6 Oktober dengan mengitari ruas-ruas jalan di Kota Timika dan diakhiri dengan pemancangan Mbitoro dari suku Kamoro di depan Gereja Katedral Tiga Raja Timika.
Selain itu, katanya, pada 8 Oktober akan dilaksanakan acara pentahbisan dua imam baru bertempat di Gereja Katedral Tiga Raja Timika.
"Momentum ini merupakan pesta umat se-Keuskupan Timika. Mungkin tidak semua umat dari pedalaman bisa menghadiri acara ini karena transportasi yang sulit dan mahal serta jarak yang jauh," jelas Uskup Saklil kelahiran Kampung Umar Distrik Mimika Barat itu.
Ia mengatakan, gedung Gereja Katedral Tiga Raja Timika dibangun sejak tahun 2005 atau satu tahun setelah Sri Paus Yohanes Paulus II menetapkan Timika menjadi wilayah keuskupan mandiri terpisah dari Keuskupan Jayapura.
Bangunan Gereja Katedral Tiga Raja Timika sudah rampung dikerjakan dengan kapasitas sekitar 2.000 jemaat dan tinggi menara mencapai 55 meter.
Selesainya pembangunan gedung Gereja Katedral Tiga Raja Timika, demikian Uskup Saklil, tidak lepas dari dukungan Pemkab Mimika, kontribusi jemaat setempat, PT Freeport Indonesia dan berbagai donatur.
Selain para uskup se-Indonesia, panitia juga mengundang Gubernur Papua Barnabas Suebu dan Gubernur Papua Barat Abraham Oktavianus Atururi serta para bupati se-wilayah Keuskupan Timika untuk menghadiri acara peresmian Gereja Katedral Tiga Raja Timika.
Wilayah Keuskupan Timika sendiri mencakup 13 kabupaten di Papua yakni Mimika, Nabire, Paniai, Deai, Dogiyai, Intan Jaya, Puncak, Puncak Jaya, Mamberamo Raya, Waropen, Kepulauan Yapen, Biak Numfor dan Supiori.
Jumlah jemaat di wilayah Keuskupan Timika mencapai lebih dari 80 ribu jiwa dimana sebagian besar bermukim di daerah pegunungan tengah Papua.
Meski cakupan wilayah yang sangat luas dari selatan hingga utara Papua, namun tenaga imam yang berkarya di Keuskupan Timika masih sangat minim yakni sekitar 20-an imam. (*/wij)
SUmber:http://www.antara-sumbar.com/id/berita/berita/j/21/122757/dubes-vatican-dipastikan-ikut-peresmian-katedral-timika.html
