Para guru dan siswa yang terjebak banjir tak dapat keluar, karena akses menuju luar sekolah terputus oleh banjir. Alhasil, mereka lebih memilih bertahan sambil menunggu proses evakuasi. Beruntung, berkat kesigapan petugas, para guru dan siswa yang terjebak akhirnya berhasil dievakuasi setelah sebelumnya sempat mengungsi ke lantai dua sekolah karena banjir yang terjadi mencapai ketinggian sekitar dua meter.
Kepala Sudin Pendidikan Menengah Kota Administrasi Jakarta Selatan, Slamet Widodo mengungkapkan, saat ini kegiatan belajar mengajar (KBM) di SMA Tarakanita tidak dapat berjalan seperti biasanya. Pihak sekolah, dikatakan Slamet, telah memindahkan proses KBM ke Gereja Santa bagi pelajar SMA I Tarakanita dan Aula Gereja Barito bagi para pelajar SMK Tarakanita. "Sementara KBM memang tidak bisa bejalan seperti biasa tapi tetap dilakukan dan dialihkan ke Gereja Santa dan Gereja Barito." ujar Slamet, Selasa (26/10).
Proses KBM, ditambahkan Slamet, akan kembali berlangsung normal di SMA Tarakanita setelah sekolah tidak terendam banjir. “Diharapkan banjir segera surut sehingga para siswa dapat menjalankan KBM seperti biasanya,” katanya.
Kepala Satpol PP Kota Administrasi Jakarta Selatan, Jurnalis menuturkan, pihaknya telah melakukan evakuasi terhadap guru dan siswa yang sempat terjebak banjir. Dikatakan Jurnalis, para siswa yang semalam terjebak banjir merupakan siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler drumband serta futsal. "Hingga saat ini kita masih siagakan petugas dan perahu karet di lokasi banjir, untuk evakuasi warga," kata Jurnalis.
Selain di Petogogan, ditambahkan Jurnalis, personil Satpol PP dan perahu karet juga disiagakan di lokasi banjir lainnya di Jakarta Selatan seperti, Bukitduri, Kompleks IKPN dan Pondokpinang. Di lokasi banjir, masing-masing disiagakan dua perahu karet.
Sumber: Berita Jakarta
