Tuesday, 26 October 2010

Tuesday, October 26, 2010
3
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Gempa Mentawai Akibatkan Tsunami Dua Meter Hantam Pulau Pagai.
PADANG (SUMBAR) - Gempa berkekuatan 7,7 skala Richter versi USGS atau 7,2 SR versi BMKG dengan pusat gempa berada di laut, 30 kilometer barat daya Pagai Selatan Mentawai tadi malam, mengakibatkan tsunami dengan ketinggian gelombang mencapai dua meter lebih. Akibatnya, dua kapal asing jenis yatch tabrakan dan mengakibatkan dua orang tenggelam dan belum ditemukan.

Informasi yang diperoleh , tsunami itu mengakibatkan dua kapal asing tabrakan dan menyebabkan dua anak buah kapal (ABK) hanyut terseret gelombang dan belum ditemukan. "Ada dua orang yang tenggelam dan kini masih dalam pencarian," ujar Direktur Kepolisian Perairan (Polair) Polda Sumatera Barat, AKBP Makhruji Rahman, Selasa (26/10/2010).

Sejauh ini, aktivitas dan suasana di Mentawai dan Kota Padang masih lengang. Puluhan toko masih tutup, demikian halnya kantor pemerintah dan sekolah juga masih tutup.

Menurut Koordinator Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) BPBD Sumbar, Ade Edward, tsunami ini terjadi di Sikakap, bagian utara Pulau Pagai.

Jangan bayangkan tsunami seperti Aceh atau Pangandaran. Kata Ade, ini tsunami kecil. Dari laut, ombak setinggi 1,2 meter menuju ke arah Pulau Sikakap. Untungnya, ini tak menyebabkan kerusakan. "Karena sampai di daratan tingginya hanya setinggi 25 cm hingga 30 centimeter,” ujar Ade Edward pada VIVAnews, Selasa, 26 Oktober 2010.

Gelombang ini dikabarkan hanya menggenangi rumah warga dan belum dilaporkan adanya kerusakan yang signifikan.

“Belum ada catatan kerusakan yang kita terima. Jika pun ada, mungkin hanya kerusakan akibat genangan air laut,” kata Ade.

Dijelaskan dia, tsunami menerjang kawasan Pasar Sikakap karena berhadapan langsung dengan pantai.

“Tsunami dimulai dari perairan Sumbar dan mengarah ke Samudera Hindia sehingga menghantam Sikakap sebagai daerah terdekat. Tsunami ini langsung terjadi setelah gempa terjadi,” kata Ade.

Soal adanya tsunami sebelumnya diungkapkan oleh warga Australia, Rick Hallet. Pada Nine Network ia mengaku menyaksikan peristiwa tsunami setinggi tiga meter yang terjadi setelah gempa Mentawai.

Saat itu ia dan 14 orang lainnya berada di kapal carteran yang mereka sewa untuk surfing -- tiba-tiba dinding air berwarna putih menggulung mereka di perairan Pulau Mentawai, sekitar pukul 22.00 WIB.

Namum begitu kondisi Mentawai dan sekitarnya aman "Di Padang juga demikian. Pantauan aman, tidak terlihat kerusakan berarti akibat gempa itu," kata Koordinator Pusat Pengendalian Operasional Penanggulangan Bencana Provinsi Sumatera Barat, Ade Edward kepada VIVAnews, Selasa 26 Oktober 2010.

Hal senada diungkapkan kepala pusat data dan humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Priyadi Kardono.

"Laporan sementara tidak ada korban jiwa dan kerusakan. Warga memang merasakan adanya gempa tapi tidak besar, mudah-mudahan tidak ada apa-apa," kata dia saat dihubungi Selasa pagi.

Priyadi membenarkan, hubungan komunikasi ke Mentawai terganggu. "Kami mengetahui informasi ini lewat komunikasi radio," tambah dia.

Pasca gempa utama, terjadi tiga gempa susulan berkekuatan di atas 5 skala Richter tadi malam.

Gempa susulan pertama (5,5 skala Richter) terjadi pukul 22.21 di kedalaman 22 kilometer, 89 kilometer barat daya Pagai Selatan, Mentawai. Gempa susulan kedua (5 skala Richter) pada pukul 22.31 di kedalaman 34 kilometer, 51 kilometer barat daya Pagai Selatan. Gempa susulan ketiga (5 skala Richter) terjadi pukul 22.55 di kedalaman 39 kilometer, 97 kilometer barat daya Pagai Selatan.

Sementara, hari ini, pukul 02.37 WIB, terjadi gempa susulan berkekuatan relatif besar, 6,2 skala Richter dengan kedalaman 30 kilometer.

Sumber: Berbagai Sumber