TUAPEJAT (SUMBAR) - Dua dusun yang terkena bencana tsunami di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar), terpaksa bertahan dengan memakan pisang dan umbi-umbian. Bahan makanan yang tak kunjung membuat mereka bertahan dengan memanfaatkan makanan apapun yang tersedia.
Kedua dusun tersebut, masing-masing Dusun Eruparaboan dan Dusun Purorogat yang berada di Desa Malakopak, Kecamatan Pagai Selatan, Mentawai. Ketua Sinode Gereja Kristen Protestan Mentawai (GKPM) di Kepulauan Mentawai, P Simanjuntak menyatakan, ketika dia datang kesana pada Rabu (27/10/2010) sore, kondisi warga yang selamat di kedua dusun itu terlihat sangat memprihatinkan.
"Mereka membakar pisang dan umbi-umbian untuk makan. Semuanya sudah habis, saat akan memasak bantuan yang kebetulan kami bawa, mereka mencari-cari alat masak yang terlihat ada di bekas hantaman tsunami," kata Simanjuntak kepada detikcom.
Disebutkan Simanjuntak, di Dusun Purorogat yang jarak tempuhnya sekitar 1,5 jam naik boat dari Sikakap, korban yang meninggal dunia akibar tsunami berjumlah 37 orang, sementara yang masih dicari 9 orang lagi. Seluruh perumahan warga hancur. Sementara di Dusun Eruparaboan, korban yang meninggal dunia sebanyak 24 orang dan 14 lainnya dinyatakan hilang.
"Di kedua tempat itu, mayat-mayat masih belum tertangani. Kondisinya sudah mulai membusuk. Sementara korban yang selamat, banyak yang menderita luka-luka," kata Simanjuntak.
Simanjuntak berharap, upaya penanganan korban yang selamat dapat segera dilakukan. Memang ada tim medis yang sudah berada di Pagai Selatan, tapi belum singgah ke Dusun Eruparaboan dan Purorogat.
"Jika tidak ditangani dengan cepat, maka akan semakin mengkhawatirkan. Mereka juga membutuhkan bantuan pangan secara segera. Air bersih juga masalah karena sumur-sumur mereka terkontaminasi akibat tsunami," kata Simanjuntak.
Kejadian tsunami ini membuat warga juga terpaksa mengungsi ke dusun-dusun terdekat. Sekitar 120 orang penduduk Dusun Purorogat mengungsi ke dusun Asan yang ditempuh dengan perjalanan sekitar 1,5 jam. Sekitar 120 orang itu mengungsi ke dusun sebelah, yang bisa ditempuh 1,5 jam dusun Asan, dan selebihnya mengungsi ke Muntei Sabeu, kawasan yang berada di sebelah utara.
Kedua dusun tersebut, masing-masing Dusun Eruparaboan dan Dusun Purorogat yang berada di Desa Malakopak, Kecamatan Pagai Selatan, Mentawai. Ketua Sinode Gereja Kristen Protestan Mentawai (GKPM) di Kepulauan Mentawai, P Simanjuntak menyatakan, ketika dia datang kesana pada Rabu (27/10/2010) sore, kondisi warga yang selamat di kedua dusun itu terlihat sangat memprihatinkan.
"Mereka membakar pisang dan umbi-umbian untuk makan. Semuanya sudah habis, saat akan memasak bantuan yang kebetulan kami bawa, mereka mencari-cari alat masak yang terlihat ada di bekas hantaman tsunami," kata Simanjuntak kepada detikcom.
Disebutkan Simanjuntak, di Dusun Purorogat yang jarak tempuhnya sekitar 1,5 jam naik boat dari Sikakap, korban yang meninggal dunia akibar tsunami berjumlah 37 orang, sementara yang masih dicari 9 orang lagi. Seluruh perumahan warga hancur. Sementara di Dusun Eruparaboan, korban yang meninggal dunia sebanyak 24 orang dan 14 lainnya dinyatakan hilang.
"Di kedua tempat itu, mayat-mayat masih belum tertangani. Kondisinya sudah mulai membusuk. Sementara korban yang selamat, banyak yang menderita luka-luka," kata Simanjuntak.
Simanjuntak berharap, upaya penanganan korban yang selamat dapat segera dilakukan. Memang ada tim medis yang sudah berada di Pagai Selatan, tapi belum singgah ke Dusun Eruparaboan dan Purorogat.
"Jika tidak ditangani dengan cepat, maka akan semakin mengkhawatirkan. Mereka juga membutuhkan bantuan pangan secara segera. Air bersih juga masalah karena sumur-sumur mereka terkontaminasi akibat tsunami," kata Simanjuntak.
Kejadian tsunami ini membuat warga juga terpaksa mengungsi ke dusun-dusun terdekat. Sekitar 120 orang penduduk Dusun Purorogat mengungsi ke dusun Asan yang ditempuh dengan perjalanan sekitar 1,5 jam. Sekitar 120 orang itu mengungsi ke dusun sebelah, yang bisa ditempuh 1,5 jam dusun Asan, dan selebihnya mengungsi ke Muntei Sabeu, kawasan yang berada di sebelah utara.
Sumber: Detik
Related: