Sunday 3 October 2010

Sunday, October 03, 2010
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Keuskupan Denpasar Rayakan Yubelium 75 Tahun.
DENPASAR (BALI) - Keuskupan Denpasar, Bali, dalam menyambut pesta Yubileum 75 tahun menggelar berbagai kegiatan, antara lain kegiatan sosial kepada umat serta pagelaran musik liturgi atau lagu-lagu gereja.

Ketua Umum Kegiatan Yubileum 75 tahun Gereja Keusukupan Denpasar, Romo Herman Y Babey di Denpasar, Kamis mengatakan, beberapa kegiatan telah dilakukan, antara lain pemberian bantuan kepada keluarga kurang mampu berupa sembilan kebutuhan pokok atau sembako dan pengobatan gratis.
"Pemberian bantuan ini tidak terbatas pada umat Katolik saja, namun semua warga yang membutuhkan bantuan tersebut. Untuk pemberian sembako hampir 85 persen kepada warga di Kabupaten Karangasem," katanya.
Dikatakan, selain kegiatan sosial, juga dilakukan kegiatan pendalaman iman  di setiap komunitas basis gerejawi (KBG). Sedangkan pagelaran musik liturgi itu akan diselenggarakan di Gereja Katolik Santa Fransiskus Xaverius di Kuta, Bali.
"Lagu-lagu liturgi yang dipentaskan tersebut adalah hasil karya umat Katolik Keusukupan Denpasar. Pada perayaan agung ini sangat tepat untuk disajikan kepada umatnya," ucap Romo Herman yang didampingi panitia lainnya Reniban dan Evensius Dewantoro.
Pada puncak perayaan Yubileum yang akan digelar di Gereja Katedral Roh Kudus Denpasar akan dilakukan perayaan ekaristi meriah yang akan dipimpin oleh Uskup Denpasar Dr Silvester San dan dihadiri Duta Besar Vatikan untuk Indonesia Leopoldo Girelli dan undangan lainnya.
Menyinggung keberadaan Gereja Katolik Keuskupan Denpasar tersebut, kata Romo Herman, misi gereja ini membawahi Provinsi Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB) yang telah di mulai sejak 12 September 1935 hingga 12 September 2010.
"Umat Katolik yang tersebar di dua provinsi ini mencapai 37.000 orang. Sedangkan di Bali umat yang ada saat ini sekitar 18.000 orang," jelasnya.
Ia mengatakan, keberadaan Gereja Katolik di Bali melalui perjuangan panjang dan kerja keras. Kedatangan Pastor Kersten di Denpasar inilah menjadi tonggak sejarah dimulainya misi Katolik Keusukupan tersebut.
"Awalanya, Pastor Kersten untuk melayani orang asing dan dari luar daerah yang beragama Katolik, antara lain para serdadu KNIL yang ada di Denpasar," ucapnya.

Sumber: Antara