Wednesday, 27 October 2010

Wednesday, October 27, 2010
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Korban Gempa dan Tsunami di Mentawai Bertambah : 146 Tewas, 100 Luka dan 194 Hilang.
TUAPEJAT (SUMBAR) - Jumlah korban tewas dalam bencana gempa dan tsunami Mentawai sudah mencapai 164 orang. Sementara yang hilang bertambah menjadi 194 orang dan yang luka-luka 100 orang. Bangunan rusak berat 100 unit, belum termasuk yang di Pasapuat, Saumanganya, Pagai Utara dan Bosua, Sipora Selatan.

Pinda Simanjuntak dari Posko Lumbung Derma Peduli Gempa dan Tsunami Mentawai YCM Mentawai menyampaikan informasi terbaru ini pada pukul 12.50 WIB Rabu (27/10) di Posko Lumbung Derma Kampung Nias Padang.

"Tambahan korban datang dari Dusun Purourogat (56 orang tewas) dan Dusun Takparaboat (16 orang tewas), Desa Malakopak, Pagai Selatan, tim kami dari unsur GKPM, aparat desa dan dusun, serta petugas lapangan YCM Mentawai sudah berada di lokasi sejak hari gempa terjadi smapai hari ini," kata Pinda. 

Bayi Korban Tsunami TewasSeorang bayi perempuan usia 2 minggu tewas di lokasi pengungsian Dusun Muntei Baru, Desa Betumonga, Kecamatan Pagai Utara Selasa (26/10). Korban tewas diduga karena kedinginan, para pengusngi tidak memiliki tenda atau fasilitas penghangat lainnya, sementara hujan turus deras sejak kemarin senja.
Menurut Brenti Sababalat, salah satu pengungsi, anak perempuan tersebut ditemukan dalam parit, terpisah dari orang tuanya yang kemungkinan hanyut dibawa gelombang tsunami yang melanda dusun tersebut Senin (25/10) malam.

“Dia telentang dalam keadaan telanjang di parit, orang tuanya tak bisa kita temukan, mungkin hilang,” kata Brenti pada wartawan Puailiggpoubat Supri Lindra kemarin (Selasa 26/10) di Sikakap.

Brenti bersama beberapa pengungsi lainnya tiba di Sikakap Selasa malam. Menurut dia masih terdapat sekitar 40 pengungsi lagi di lokasi pengungsian di perbukitan Dusun Muntei Baru.

“Mereka tak punya tenda, selimut, makanan, senter, tikar, jadi kami hujan-hujanan sepanjang malam, saya tidak tahan, bersama beberapa orang warga kami putuskan pergi ke Sikakap,” katanya lagi.