WASIOR (PAPUA BARAT) - Kondisi terakhir di lokasi banjir bandang di Wasior, Papua Barat, pada Rabu (6/10) malam masih memprihatinkan. "Di Kota Wasior, saat kami turun ke sini, lumpuh sekitar 80 persen. Banyak yang rusak parah," kata Staf Khusus Presiden Bidang Pembangunan dan Otonomi Daerah Velix Wanggai saat dihubungi SCTV via telepon, Kamis (7/10).
Velix menambahkan, jumlah korban meninggal sebanyak 83 jiwa dan yang hilang sebanyak 64 jiwa. "Kebanyakan mereka ditemukan di tepi laut," katanya. Sementara itu kondisi pengungsi yang selamat sebagian besar diungsikan ke dua kota terdekatnya, Manokwari dan Nabire. "Ada sekitar 4.000 pengungsi yang diungsikan," kata Velix.
Bantuan yang diterima masih seadanya dan berasal dari kota terdekat Wasior dan komunitas gereja setempat. Sedangkan untuk korban terluka parah langsung dibawa ke dua kota Nabire dan Manokwari. "Korban patah tulang dibawa ke Manokwari dan Nabire, sedangkan yang luka kecil dijahit langsung di tempat (Wasior)," kata Velix.
Velix menambahkan, jumlah korban meninggal sebanyak 83 jiwa dan yang hilang sebanyak 64 jiwa. "Kebanyakan mereka ditemukan di tepi laut," katanya. Sementara itu kondisi pengungsi yang selamat sebagian besar diungsikan ke dua kota terdekatnya, Manokwari dan Nabire. "Ada sekitar 4.000 pengungsi yang diungsikan," kata Velix.
Bantuan yang diterima masih seadanya dan berasal dari kota terdekat Wasior dan komunitas gereja setempat. Sedangkan untuk korban terluka parah langsung dibawa ke dua kota Nabire dan Manokwari. "Korban patah tulang dibawa ke Manokwari dan Nabire, sedangkan yang luka kecil dijahit langsung di tempat (Wasior)," kata Velix.
Sumber: Liputan 6