JAYAPURA (PAPUA) - Maraknya pertanyaan mengenai sebutan nama Ilahi atau Allah dalam Alkitab, Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) Kamis (28/10) menggelar seminar Biblika di Gedung Serba Guna (GSG) Kantor Walikota Jayapura Entrop yang diikuti oleh denominasi gereja yang ada di Jayapura.“Seminar sebelumnya pernah dilakukan di Jayapura pada tahun 2008, dan tahun 2010 ini kembali dilakukan karena dirasa perlu adanya penegasan kembali mengenai penyebutan nama Allah ini,” tandas Duta Pranowo General Secretary LAI.
Disebutkannya, pertanyaan nama Allah ini, tidak hanya menjadi pertanyaan di Jayapura namun juga di tempat lain sehingga perlu ada penjelasan mendetail yang dpaat dipertanggungjawabkan secara akademis dan hukum.
“Penjelasan tentan penyebutan nama Allah ini juga dapat berkaitan dengan kerukunan antar umat beragama, baik antar umat Kristen maupun dengan umat lainnya,” ungkapnya. Lanjut Pranowo, jika dikaitkan dengan kerukunan umat beragama di Papua khususnya untuk umat Kristiani, pelurusan penyebutan nama Allah harus diperjelas agar kehidupan beragama pun tak terganggu.
“Penjelasan tentan penyebutan nama Allah ini juga dapat berkaitan dengan kerukunan antar umat beragama, baik antar umat Kristen maupun dengan umat lainnya,” ungkapnya. Lanjut Pranowo, jika dikaitkan dengan kerukunan umat beragama di Papua khususnya untuk umat Kristiani, pelurusan penyebutan nama Allah harus diperjelas agar kehidupan beragama pun tak terganggu.
“Kerukunan umat beragama khususnya di kalangan Kristiani di Papua sangat solid dan harus dipertahankan dan dijadikan contoh bagi umat beragama di daerah lain sehingga di Indonesia kebhinekaan agama terus dapat dilestarikan,” imbuhnya.
Untuk diketahui, peserta seminar Blibika kali ini berjumlah sekitar 150 orang dan berasal dari denominasi gereja yang ada, baik dari Sentani, Jayapura hingga Keerom.
Sumber: Bintang Papua
