TARUTUNG (SUMUT) - Gubsu diwakili Drs Pulung Hutabarat MM (Kepala Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Provsu) membuka pelaksanaan Sinode Agung XI Gereja Protestan Persekutuan (GPP) ditandai dengan pemukulan gong disaksikan Wakil Bupati Taput Bangkit P Silaban SE, Bishop GPP DR JH Manurung MDiv, Bishop GMI Darwis Manurung dan sejumlah tamu kehormatan, Jumat (22/10) di Sopo Partungkoan Tarutung.
Dalam sambutan tertulisnya dibacakan Pulung Hutabarat, Gubsu mengucapkan terimakasih kepada GPP sebagai salah satu lembaga keagamaan di Sumatera Utara yang telah memberikan kontribusi dan perhatian cukup besar terhdap pembangunan keagamaan di Sumut.
Dalam Sinode Agung XI yang salah satu agendanya adalah pemilihan pengurus baru periode mendatang, maka diharapkan agar pengurus yang akan dipilih tersebut benar-benar berwawasan luas.
“Jika terjadi perbedaan pendapat dalam sinode ini selesaikanlah dengan musyawarah mufakat dilandasi keiklasan dan persaudaraan,” himbau Gubsu.
Diingatkan, bahwa tugas dan tanggung jawab pengurus periode mendatang akan semakin besar. Karenanya kepada seluruh peserta sinode diharapkan agar dalam menetapkan keputusan supaya dipikirkan dengan arif dan bijaksana yang dilandasi dengan iman dan kasih Tuhan, sehingga rasa kebersamaan, persatuan dan kesatuan dapat tetap terpelihara dengan baik.
“Demikian juga dalam penatalayanan terhadap warga jemaat harus dapat ditingkatkan agar kecintaan jemaat terhadap gerejanya tetap terpelihara dengan baik. Melalui pelayanan yang baik diharapkan pemahaman terhadap agama semakin meningkat,” ujar Gubsu.
Sebelumnya Ketua Umum panitia penyelenggara Sinode Agung XI GPP Drs Monang Simorangkir melaporkan sinode berlangsung tanggal 21-24 Oktober 2010 dengan jumlah sinodestan 231 orang terdiri dari peserta 185 orang, peninjau 17 orang dan anggota panitia 29 orang.
Thema sinode adalah “Tuhan itu baik kepada semua orang (Mazmur 145 ayat 9a) dan sub thema “melalui Sinode Agung XI jemaat GPP menjadi saluran berkat bagi semua orang.
Diharapkan sinode kali ini dapat berjalan dengan baik, tertib dan lancar serta penuh damai demi kemajuan dan perkembangan GPP di masa mendatang. “Mari kita jadikan acara ini sebagai pesta rohani yang sangat tinggi nilainya demi kemulian Tuhan,” harapnya.
Acara pembukaan juga dihadiri Bishop Gereja Methodis Indonesia (GMI) Darwis Manurung, Ketua PGI Pusat diwakili Rafli T, Ketua PGI Wilayah Sumut diwakili P Silaban STh, Ketua STAKPN Hulman Sihombing, Kanwil Kementrian Agama Sumut diwakili A Simatupang MPd, unsur Muspida Taput dan undangan lainnya.
Wakil Bupati Taput Bangkit P Silaban SE dalam sambutannya mengucapkan terimakasih seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Bishop dan segenap pengurus Gereja Protestan Persekutuan (GPP) atas segala upaya, peran dan partisipasinya dalam mengembangkan kehidupan yang religious di tengah-tengah masyarakat luas. Bukan saja di tanah Batak tetapi juga di tingkat nasional bahkan di tingkat global.
Selain itu, juga diucapkan terimakasih kepada pucuk pimpinan GPP yang berkenan melaksanakan Sinode di daerah Taput. “Karena itu kami benar-benar yakin melalui Sinode Agung ini akan lahir keputusan-keputusan penting dan strategis yang berorientasi langsung terhadap pengembangan kehidupan masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu Bishop GPP DR JH Manurung MDiv dalam sambutannya mengatakan, GPP memilih Tarutung sebagai tempat pelaskanaan sinode kali ini karena tempatnya nyaman. Kemudian merupakan daerah yang religius dengan julukannya sebagai kota wisata rohani sekaitan dengan adanya monument Salib Kasih di Siatas Barita.
Turut memberikan sambutan pada acara pembukaan tersebut yakni Bishop GMI Darwis Manurung, Kanwil Kemeneterian Agama Provsu diwakili A Simatupang MP dan Ketua Umum PGI Pusat diwakili P Silaban STh.
Acara pembukaan ini diawali kebaktian bersama dengan pengkhotbah Pdt Pdt S Simatupang STh yang mengingatkan bahwa GPP dalam pelaksanaan sinode ini sangat membutuhkan kebersamaan dan kebersamaan itu memang sunguh indah.
Diharapkan, ke depanya GPP menjadi saluran berkat bagi semua orang di sekitarnya. “Gereja tidak hidup karena aturan dan peraturan, tapi gereja yang hidup harus beraturan,” ujarnya sembari mengharapkan kiranya jangan aturan membuat gereja kaku, tetapi hendaknya menjadi pemersatu dalam kasih Kristus,” ucapnya.
Usai acara pembukaan di Sopo Partungkoan Tarutung, sinode godang GPP dilanjutkan dengan pelaksanaan sidang-sidang yang dilaksanakan di GPP Golat Center. Hari ini, Sabtu (23/10) antara agenda sidangnya adalah pleno dan pengesahan tatib serta pemilihan Bishop, Sekretaris Jenderal, anggota majelis pusat/departemen dan bendahara pusat.
Kemudian dilanjutkan, Minggu (24/10) dengan kegiatan kebaktian dan pelantikan pemimpin GPP yang dilaksakan secara tersendiri dilanjutkan dengan penutupan sinode.
Sumber: Harian SIB