GUNUNGSITOLI (SUMUT) - TEARS (Tsunami Earthquake American Relief) International mengadakan operasi mata gratis di Pulau Nias. Operasi dilaksanakan di RSU Lukas Pemkab Nisel dan di RSU Gunung Sitoli Pemkab Nias. Di RSU Gunung Sitoli dilaksanakan dari tgl 11s/d 13/10.
Sebelum dioperasi mata pasien terlebih dahulu diperiksa apa benar katarak atau sudah boleh dioperasi. Pemeriksaan mata dilaksanakan September lalu dengan petugas medis Safrin Dalimunte. Pelaksanaannya bekerja sama dengan BKIM (Balai Kesehatan Indra Masyarakat) Dinas Kesehatan Propinsi Sumut dan Pemkab Nias. Operasi dilakukan 2 (dua) dokter ahli yaitu: dr Pinto Y Pulungan dan dr Yusni Saragih serta petugas medis Safrin Dalimunte.
Menurut Countri Manager TEARS Marganda Marbun SH yang ditemui wartawan di RSU Gunung Sitoli, Rabu (13/10) pihaknya sudah mengoperasi katarak 1.748 mata sejak tahun 2005 di Pulau Nias dan belum ada yang complain. Menurutnya jika perawatan setelah dioperasi seperti penggantian perban mata dan pembersihan dilakukan dengan baik selalu berhasil dan jangan lupa berdoa pada Tuhan ujarnya. Kepada pasien sebelum operasi dianjurkan berdoa. Setelah selesai operasi pasien menginap semalam baru besoknya diizinkan pulang dan dilanjutkan perawatan di rumah.
Untuk tahun 2011 TEARS menjadwalkan pemeriksaan mata gratis pada Oktober. Ditanya sumber dana Marbun mengatakan dari kolekte gereja orang Kristen Amerika yang peduli kepada orang yang kurang mampu. TEARS sebelumnya juga melakukan operasi hernia, usus buntu dan operasi sesar di Aceh dan Tapanuli. TEARS mengutamakan misinya di daerah tsunami dan gempa.
Melia Lawolo 1 tahun buta
Melia Lawolo 1 tahun buta
Melia Lawolo (51) warga Desa Sihareo III Halambawa, Kabupaten Nias yang ditemui SIB sehari usai dioperasi mengatakan, ia sudah buta setahun. Ia tidak cukup uang untuk berobat, beruntung ada TEARS yang mau menanggung pengobatan. Ia berharap pihak TEARS dan smua yang pihak yang membuat operasi gratis ini terlaksana selalu diberkati Tuhan. Ditanya apakah operasi yang dilakukan sakit, dijawab hanya perih sedikit.
Safrin Dalimunte yang ditanya SIB mengatakan perkiraan biaya operasi untuk 1 (satu) mata Rp2 juta dan obat Rp1,2 juta. Obat yang diberikan selama 1 – 1,5 bulan. Setetelah seminggu dioperasi mata tidak lagi diplester tetapi obat harus digunakan sampai habis.
Sumber: Harian SIB