Wednesday 3 November 2010

Wednesday, November 03, 2010
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca 493 Tahun Reformasi Gereja.

JAKARTA - Tepat tanggal 31 Oktober 1517, pada 493 tahun yang lalu, terjadi suatu peristiwa luar biasa yang terus dikenang dan diingat hingga detik ini. Adalah seorang bernama Martin Luther yang ketika itu menempelkan suratnya yang berisi 95 dalil di pintu depan gereja di Wittenberg, Jerman.

Apa yang menjadikan peristiwa tersebut istimewa? Situasinya pada waktu itu, gereja tidak lagi mengajarkan ajaran yang sesuai dengan kebenaran Alkitab. Pemimpin gereja Katolik berusaha mendapatkan uang sebanyak-banyaknya untuk membiayai renovasi gedung gereja Basilika Santo Petrus di Roma, dengan memperjualbelikan surat 'indulgensia' atau surat pengampunan dosa.

Artinya, dengan demikian gereja Katolik mengajarkan bahwa keselamatan tidak berdasarkan pada anugerah Tuhan melalui iman, tetapi melalui surat pengampunan dosa yang dikeluarkan gereja. Dalam situasi seperti inilah Martin Luther dengan berani menentang dan mereformasi gereja untuk membawa gereja kembali kepada kebenaran firman Tuhan. Peristiwa ini menjadi tonggak sejarah kekristenan yang kemudian diperingati sebagai Hari Reformasi.

Martin Luther (1483–1546) adalah seorang pastur Jerman dan ahli teologi Kristen yang kemudian menjadi pendiri Gereja Lutheran, gereja Protestan pecahan dari Katolik Roma. Ajaran-ajarannya tidak hanya mengilhami gerakan Reformasi, namun juga mempengaruhi doktrin, dan budaya Lutheran serta tradisi Protestan. Seruan Luther kepada Gereja agar kembali kepada ajaran-ajaran Alkitab telah melahirkan tradisi baru dalam kekristenan.

Di kemudian hari, reformasi gereja terus terjadi, seperti yang dilakukan John Calvin (1509–1564) di Perancis. Dari reformasi gereja yang terjadi, warisan penting dari mereka terangkum dalam "The Five Solas," yaitu: Sola Scriptura, Sola Fide, Sola Gratia, Solus Christus, dan Soli Deo Gloria. Lima kepercayaan dan keyakinan ini menjadi pilar yang fundamental dari tradisi reformed.

Sola Scriptura (The Bible Only)
Menyatakan bahwa hanya Alkitab satu-satunya firman Allah yang diinspirasikan dan yang berotoritas. Satu-satunya sumber bagi doktrin-doktrin dan pengajaran Kristen.
Sola Fide (Faith Only)
Menyatakan bahwa hanya oleh iman kita dinyatakan benar di hadapan Allah, bukan karena perbuatan baik kita.

Sola Gratia (Grace Only)
Mengajarkan bahwa hanya oleh anugerah Allah kita diselamatkan, bukan karena jasa manusia.
Solus Christus (Christ Only)
Mengajarkan bahwa hanya Kristus satu-satunya pengantara antara Allah dan manusia. Tidak ada keselamatan di luar Kristus.
Soli Deo Gloria (Only Worship God)
Mengajarkan bahwa hanya bagi Allah saja segala pujian dan kemuliaan.

Warisan reformasi ini begitu berharga sehingga tidak boleh diabaikan dan dilupakan begitu saja, melainkan terus didengungkan agar kita hidup dan berjalan dalam kebenaran Allah. Marilah kita, sebagai umat yang telah menerima anugerah keselamatan melalui iman kepada Kristus, bersungguh hati mencintai firman Tuhan dan hidup memuliakan Dia. 

Selamat Hari Reformasi!