JAKARTA - Dua tokoh Kristen masing-masing Dr. Johannes Leimena dan Johannes Abraham Dimara, dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Jakarta, Kamis (11/11) kemarin.
Dr. Johannes Leimena adalah pejuang kemerdekaan asal Maluku yang meninggalkan jejak patriotisme yang kuat dalam sejarah Indonesia. Pria kelahiran Ambon 6 Maret 1905 ini pernah menjadi Wakil Perdana Menteri dari 1957-1966 dan sebagai Menteri Kesehatan di era Presiden Soekarno (1946-1956). Di kalangan Kristen, ia lebih dikenal sebagai pendiri Parkindo (Partai Kristen Indonesia) pada tahun 1950. Dia juga pernah beberapa kali menjadi pejabat presiden ketika Presiden Sukarno melawat ke luar negeri.
Sementara Johannes Abraham Dimara yang lahir di Korem, Biak Utara, pada16 April 1916, adalah lulusan sekolah guru Protestan di Pulau Buru pada 1941 dan pernah menjad anggota HEIHO, ketua Persatuan Indonesia Meredeka (PIM) tahun 1944, serta terlibat dalam berbagai perjuangan merebut kemerdekaan. peran nya terlihat pada saat Operasi Trikora dalam usaha merebut Papua dari Belanda. Ia menjadi Tentara dan mendapat pangkat terakhir sebagai Letnan Dua. Dia pernah menjadi Ketua Pembebasan Irian Barat. Dia juga terlibat dalam perjuangan pembebasan Irian Barat di forum internasional (1961). Bahkan, Johannes Abraham Dimara pernah menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung dan DPR RI, ia wafat pada 23 Oktober 2000, dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.
Selain gelar Pahlawan Nasional, Presiden juga memberikan tanda jasa dan tanda kehormatan kepada sejumlah anak bangsa dan dii antara nama-nama yang mendapat tanda jasa, nampak pula Romo Yosef Bilyarto Mangunwijaya, Dipl. Ing., yang lebih dikenal dengan YB. Mangunwijaya. Arsitek, novelis, budayawan serta rohaniwan Katolik ini mendapatkan anugerah Bintang Budaya Parama Dharma.
Sumber : KabarGereja/Reformata