BOYOLALI (YOGYA) - Ada yang khas ketika teman-teman GBI Petra dan Full Gospel Pekalongan datang di Posko Sinode GKJ-LBKUB Boyolali. Sungguh kami mengalami penyelenggaraan Tuhan, saat kehabisan stok beras untuk pelayanan dapur umum, rombongan GBI Petra dan Full Gospel Pekalongan datang, menyampaikan bantuan 1,5 ton beras. Tentu ini membuat perasaan ayem, karena kebutuhan makan bagi pengungsi untuk satu minggu ke depan tercukupi. Selain beras, rombongan yang dipimpin Pdt. Yohanes Setyawan itu menyerahkan bantuan lain berupa: sarung, teh, biskuit dan ikan asin. Khusus untuk ikan asin, ternyata meningkatkan selera makan para pengungsi, di tengah kebosanannya terhadap mie instan.
Namun demikian, apa yang diperhitungkan oleh manusia, ternyata tidak selalu tepat dalam kenyataannya. Kebutuhan logistik 6 hari ke depan yang semula diperkirakan terpenuhi hanyalah perhitungan matematis di atas kertas. Ketika radius bahaya Merapi diperlebar hingga 15 km (sebelum dini hari tadi menjadi 20 km), sudah cukup membuat pembengkakan jumlah pengungsi sekaligus titik-titik pengungsian sehingga perhitungan semula pun harus gugur di medan kenyataan.
Namun demikian, apa yang diperhitungkan oleh manusia, ternyata tidak selalu tepat dalam kenyataannya. Kebutuhan logistik 6 hari ke depan yang semula diperkirakan terpenuhi hanyalah perhitungan matematis di atas kertas. Ketika radius bahaya Merapi diperlebar hingga 15 km (sebelum dini hari tadi menjadi 20 km), sudah cukup membuat pembengkakan jumlah pengungsi sekaligus titik-titik pengungsian sehingga perhitungan semula pun harus gugur di medan kenyataan.
Selain persembahan banyak doa supaya Mbah Merapi segera berkenan istirahat dari batuk rejan hingga bronchitisnya, tentu respon darurat dari Saudara dan Saudari masih dinantikan di masa tanggap darurat. Berdasarkan informasi dari lapangan, masih banyak sesama yang kapiran untuk sekedar makan di pengungsian.
Terima kasih untuk kunjungan Bapak Pdt. Yohanes, dkk, yang mengajarkan bahwa Tuhan hanya membutuhkan keberanian memulai karya kemanusiaan, karena Tuhan sendiri yang akan menyelesaikan karya tersebut melalui semua pihak yang berkehendak baik. Kepada banyak pihak yang telah dipakai Tuhan untuk melukiskan wajah belas kasih Allah kepada sesama, kami mengucapkan terima kasih. Semoga apa yang bisa kita lakukan untuk para penyintas Merapi semakin menumbuhkan semangat berapi-api dalam bersembah bakti kepada Tuhan dan karya bakti bagi sesama.
Terima kasih untuk kunjungan Bapak Pdt. Yohanes, dkk, yang mengajarkan bahwa Tuhan hanya membutuhkan keberanian memulai karya kemanusiaan, karena Tuhan sendiri yang akan menyelesaikan karya tersebut melalui semua pihak yang berkehendak baik. Kepada banyak pihak yang telah dipakai Tuhan untuk melukiskan wajah belas kasih Allah kepada sesama, kami mengucapkan terima kasih. Semoga apa yang bisa kita lakukan untuk para penyintas Merapi semakin menumbuhkan semangat berapi-api dalam bersembah bakti kepada Tuhan dan karya bakti bagi sesama.
Sumber: GKY
