JAKARTA - Duta Besar Berkuasa Penuh Negara Palestina, Fariz N Mehdawi menegaskan bahwa apa yang selama ini menjadi permberitaan di Palestina merupakan isu politik, bukan isu agama.
Jika melihat lebih objektif, di Palestina, umat muslim, Kristen, bahkan Yahudi hidup berdampingan dengan damai. Namun pemberitaan yang dimunculkan penuh dengan konflik, yang seolah-olah konflik antarumat beragama.
"Apa yang terjadi sekarang itu bukanlah isu tentang keagamaan, tapi isu tentang politik. Ini adalah kriminal," kata Fariz N Mehdawi saat menghadiri acara bedah buku berjudul "Palestina Milik Siapa?" di Aula Gereja GPIB Eirene Jalan Kebon Bawang XIV No. 1 Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (31/10/2010).
Persoalan agama selayaknya harus dipisahkan dengan politik. Pasalnya, kedua hal ini tidak bisa disamaratakan. "Agama adalah agama, politik adalah politik. Itu tidak bisa dicampur aduk," tegasnya.
Menurutnya, jika warga Palestina ingin hidup berdampingan harus dipisahkan persoalan politik dan agama.
"Nabi Muhammad tidak pernah mengajarkan hal kontradiktif. Persoalan di Palestina adalah politis, jadi jangan mencoba menyelesaikannya dengan kitab suci. Jadi jangan percaya dengan politisi karena semuanya gombal. Percaya dengan hati nurani saja," pintanya.
Jika melihat lebih objektif, di Palestina, umat muslim, Kristen, bahkan Yahudi hidup berdampingan dengan damai. Namun pemberitaan yang dimunculkan penuh dengan konflik, yang seolah-olah konflik antarumat beragama.
"Apa yang terjadi sekarang itu bukanlah isu tentang keagamaan, tapi isu tentang politik. Ini adalah kriminal," kata Fariz N Mehdawi saat menghadiri acara bedah buku berjudul "Palestina Milik Siapa?" di Aula Gereja GPIB Eirene Jalan Kebon Bawang XIV No. 1 Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (31/10/2010).
Persoalan agama selayaknya harus dipisahkan dengan politik. Pasalnya, kedua hal ini tidak bisa disamaratakan. "Agama adalah agama, politik adalah politik. Itu tidak bisa dicampur aduk," tegasnya.
Menurutnya, jika warga Palestina ingin hidup berdampingan harus dipisahkan persoalan politik dan agama.
"Nabi Muhammad tidak pernah mengajarkan hal kontradiktif. Persoalan di Palestina adalah politis, jadi jangan mencoba menyelesaikannya dengan kitab suci. Jadi jangan percaya dengan politisi karena semuanya gombal. Percaya dengan hati nurani saja," pintanya.
Sumber: Tribun