Friday, 5 November 2010

Friday, November 05, 2010
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Erupsi Gunung Merapi, Suster PPYK Tetap Melayani.
YOGYAKARTA - Erupsi Gunung Merapi di Jawa Tengah telah mengakibatkan masyarakat sekitar berpindah-pindah untuk menyelamatkan diri, termasuk anak-anak yang diasuh Suster Putri Putri Yesus Kristus (PPYK) di Jogjakarta.

Kontributor cathnewsindonesia.com, Yohannes Sugiyono Setiadi,  melaporkan bahwa menjelang letusan, anak-anak asuh (putra) diungsikan dari Kali Kuning, yang hanya berjarak 8 km dari Merapi dan bergabung dengan anak-anak putri, termasuk balita, di Pakem. Jumlah mereka sekitar 50 orang.

Namun tidak lama berselang, daerah Pakem juga dinyatakan sebagai daerah berbahaya. Mereka semua akhirnya berpindah lagi ke Bantul dan tinggal di sebuah rumah berukuran sekitar 100m2. Rumah ini adalah pinjaman warga masyarakat yang peduli atas nasib anak-anak ini.

Karena alasan kesehatan sebanyak 17 anak-anak balita dan usia SD diungsikan ke Surabaya. Di Surabaya, anak-anak ini tinggal di sebuah rumah yang dipinjamkan kerabat pendiri PPYK, mendiang Suster Melani PPYK.

Dalam keadaan seperti ini beberapa suster masih menyempatkan diri  untuk bergabung di posko pengungsian Wukirsari Cangkringan dan membantu melayani sekitar 2,000 warga yang mengungsi disini.

Para suster banyak membantu di dapur untuk menyiapkan makanan bagi para pengungsi.
Kondisi Merapi masih sulit ditebak, dan selama itu pula warga dan sukarelawan, termasuk para suster, tidak tahu kapan semuanya akan pulih kembali.

“Biar penyelengaraan ilahi yang bekerja dalam persoalan yang sedang kami hadapi. Tak ada kekhawatiran apapun,” demikian Suster Santi ketika ditemui di Bantul.

Sumber: CathNewsIndonesia