"Cuma ibadah tertunda. Biasanya pagi sekarang kami lakukan sore hari," kata M. Silaen, salah seorang anggota jemaat di Sikakap, Minggu (31/10).
Silaen mengungkapkan, ibadah hanya diikuti oleh sebagian besar jemaat. Menurutnya, jemaat dari Desa Purowrogat, Muntei, Lakau, Limau Sua, Suraaban dan Desa Taparaboat, Kecamatan Pagai Selatan tidak bisa ikut serta. "Sebagian ibadah di tempat pengungsian," katanya.
Ibadah kali ini merupakan yang pertama sejak tsunami dan gempa terjadi, Senin lalu. Dia mengatakan kondisi gereja di Pagai Selatan dan Pagai Utara dalam kondisi rusak berat. "Di Pagai Selatan banyak gereja yang hancur. Ada delapan gereja yang rusak," ujarnya.
Tim PPGI mencatat ada sejumlah gereja yang rusak diterjang tsunami. Di Pagai Utara dua gereja rusak a.l Muntea, Peurorogot.
Sementara di Pagai Selatan a.l Sabiret, Maonai, Lakkau, Limau Sua, Surabatan dan Taparabot.
Sumber: KabarGereja