Friday, 5 November 2010

Friday, November 05, 2010
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Pengungsi dari Selo dan Musuk Penuhi Masjid, Gereja dan Sekolah.
BOYOLALI (JATENG) - Pengungsi Musuk dan Selo semakin ketakutan dengan gempa vulkanik Merapi yang berlanjut dengan muntahnya lahar panas yang terus turun ke utara dan timur, sehingga terus berbondong-bondong memenuhi kota Boyolali. Bahkan barak atau tenda militer yang berada di Selo, tidak sempat dibongkar dan ditinggal begitu saja.

Koordinator Lapangan Penanggulangan Bencana Merapi, Letkol Soekoso Wahyudi menyatakan, aparat TNI bersama para relawan terus membimbing gelombang arus pengungsian untuk turun gunung menuju kota kabupaten. " Saat ini semakin jauh dari puncak Merapi paling aman dan bisa meredakan kepanikan," tegas Soekoso kepada Media Indonesia, Kamis (4/11) tengah malam.

Yang menjadi persoalan dengan semakin banyaknya jumlah pengungsi menurut Soekoso, adalah pengadaan akomodasi. Sebab tenda atau barak militer yang dipasang di wilayah Selo, sampai Kamis malam saat kegaduhan karena rasa ketakutan yang luar biasa dari kemungkinan terkena material panas Merapi, belum dibongkar dan ditingal begitu saja.

"Ini yang membuat kita kesulitan menyiapkan pengungsian baru, ketika kantor-kantor pemerintah, serta gereja dan juga masjid-masjid sudah penuh dengan pengungsi yang ketakutan dari atas. Kita terus berkoordinasi dengan bupati untuk mempercepat pengadaan pengungsian baru, agar mereka yang belum tertampung dapat segera istirahat,"tuturnya.

Hingga Kamis tengah malam, sebagian pengungsi masih ada yang bertahan di kota kecamatan Musuk, walau diliputi rasa ketakutan. "Mudah-mudahan masih bisa aman di sini," ungkap Sunarto, salah satu tokoh Musuk.

 Sumber: MI