- Dengan pertolongan Tuhan TIM PGI (Henrek Lokra dan Jeirry Sumampouw) bersama sekitar 700 relawan kemanusiaan dengan menumpang KM. Labobar (Kapal Pelni yang diperintahkan Presiden RI untuk tanggap darurat Mentawai) tiba di selat Sikakap (30/10). Pukul 10 Siang, kami di jemput dengan boat kecil milik GKPM menuju Kantor Sinode GKPM-Nemnem Leleu.
Sekitar jam 12.00 dengan menggunakan boat kecil GKPM, rombongan yang terdiri dari 1 dokter dan 1 Perawat Pelkesi, Pak. Kamboji (UEM), Jeirry Sumampouw (PGI), dan relawan YTBI, bertolak menuju Muntei Sabeu dan Purourogat. Meskipun diterpa gelombang laut besar (sekitar 4-5 meter) dengan pertolongan Tuhan, rombongan tiba di dua desa dengan selamat. Di Muntei Sabeu, Tenaga medis Pelkesi ditempatkan di sana, dan sisa rombongan yang dipimpin langsung oleh Sekjen GKPM (Pdt. Parlindungan Sababalat) kembali ke Nemnem Leleu.
Dengan koordinasi langsung bersama MS GKPM (Ephorus), rencananya Minggu 31/10 rombongan akan mengunjungi Batumonga (Pagai Utara) setelah ibadah Minggu yang dipimpin oleh Pdt.Henrek Lokra (PGI), namun operator boat menginstrusikan untuk membatalkan perjalanan karena cuaca buruk (ekstrim).
Dengan koordinasi dari GKPM, direncanakan kunjungan ke Batumonga Senin pagi (1/11) bersama 2 orang dokter dari Yayasan Bina Mandiri - ABBA LOVE beserta 4 relawan, PGI (Henrek dan Jeirry), UEM (dr. Kamboji), relawan YTBI, beserta logistik dan obat-obatan ditaruh di Batumonga, sekaligus didirikan Posko Kesehatan di Batumonga yang akan menempatkan tenaga dokter YBM berserta relawannya.
Dusun Porourogat merupakan dusun yang rata dengan tanah dengan korban jiwa 58, yang baru ditemukan 46, sisanya hilang (data selengkap akan di-update kemudian). Kerusakan yang cukup parah terjadi di wilayah ini. Di wilayah ini masih tercium bau bangkai dan dua mayat yg baru dimakamkan oleh masyarakat setempat. Sedangkan setelah 2 hari bertugas di lokasi ini, TIM TNI ditarik kembali ke Cikakap.
Hari pertama tiba di Nemnem Leleu, bantuan PGI yang diturunkan dari KM. Labobar dengan menggunakan boat kecil milik GKPM dan dana bantuan langsung diserahkan kepada MS GKPM. Demikian beberapa informasi yg dapat kami sampaikan dari Nemnem Leleu, dengan signal HP yg terbatas. (Dilaporkan via HP oleh: Pdt. Henrek Lokra dan Jeirry Sumampow).
- Puji Tuhan, saya baru saja kembali bersama Ephorus GKPB, beberapa relawan (YTBI, CWS, UEM, YBM) di tengah hantaman badai dan gelombang laut (5-6m) dari Nemnem Leleu ke Mutei Barubaru (pp). Dan sekarang baru memegang HP dan baru bisa merespons email masuk.
Keadaan Pengungsi secara umum masih diliputi suasana trauma yang luar biasa. Kami telah berupaya untuk menguatkan mereka untuk melihat masa depan bersama Kristus. Kami mendekati kepala dusun Muntei dan mendengar apa yang mereka rasakan dan butuhkan, kemudian kami mencoba memberi mereka sedikit alat-alat (tools) untuk mengatur bantuan yang tidak terkoordinasi dengan baik. Banyak bantuan yang akhirnya dibiarkan terabaikan begitu saja. Di mana masyarakat membutuhkan baru mereka mengambil sendiri, di tengah stres dan kecapaian fisik mereka tentunya.
SE Diakonia yg tinggal berkoordinasi dengan Sekjen melakukan koordinasi terus-menerus untuk mengatur bantuan yang juga masih tertumpuk di kantor Sinode. Gambaran kerusakan lokasi yang sangat parah, akan kami kirimkan ke Jakarta, mengingat kapasitas BB yang terbatas untuk mengirimkannya.
Dukungan doa bpk/ibu sangat menjadi kekuatan bagi masyarakat Mentawai. Mereka sangat berterima kasih atas respons PGI yang cepat bersama koordinasi dari Sinode GBKP yg terbatas sekali SDMnya.
Demikian beberapa hal yg dapat kami sampaikan. Tuhan Memberkati kita semua.
Salam dalam Kasih Kristus,
Henrek dan Jeirry - PGI memberikan kapal motor untuk mendistribusikan barang-barang yang menumpuk di Sikakap. Kapalnya sudah dipesan dan dalam perjalanan ke Mentawai. Paska tanggap darurat kapal dapat diserahkan sebagai bantuan PGI ke GKPM.
PGI juga membuka penggalangan bantuan bagi para korban bencana Tsunami dan gempa di Mentawai. Bantuan donasi dapat dikirim melalui rekening bank atas nama Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia: