Sunday 5 December 2010

Sunday, December 05, 2010
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Akibat Salah Paham, Dua Pemuda Berkelahi Hingga ke Dalam Gereja.
SAMARINDA (KALTIM) - Kekhusyukkan jemaat yang sedang melaksanakan ibadah di salah satu Gereja Eben Haezer di kawasan Selili, Samarinda Ilir, mendadak buyar .

Saat sedang melaksanakan kebaktian, tiba-tiba jemaat digegerkan aksi kejar-kejaran dua pemuda. Bahkan keduanya saling adu pukul.

Perkelahian itu terjadi Sabtu (4/12) malam tadi, sekitar pukul 19.00 Wita kemarin. Keduanya adalah Daniel (23) dan Nanang (25), yang sama-sama tercatat sebagai jemaat yang hendak melaksanakan ibadah. Jemaat yang mengetahui kejadian itu pun segera melerai.

Belakangan diketahui, perkelahian itu akibat salah paham soal pengaturan parkir saja. Daniel bertugas sebagai juru parkir (jukir) di sekitaran gereja tempat kejadian. Sedangkan Nanang adalah jemaat salah satu gereja di daerah Mangkupalas, Samarinda Seberang.

Saat itu, Daniel menegur Nanang dan rekannya yang dianggap parkir di tempat salah dengan nada sedikit tinggi. Hal itu membuat Nanang dan rekannya tersinggung. Selanjutnya Nanang dan rekannya terlibat cekcok mulut dengan Daniel.

Entah siapa yang memulai, cekcok mulut itu berbuntut aksi saling pukul dan kejar-kejaran hingga ke dalam gereja.

Aksi tersebut jelas membuat puluhan jemaat yang sedang berada di dalam Gereja panik. Sejumlah ibu-ibu rumah tangga dan remaja putri berteriak histeris karena takut dengan kejadian tersebut. Suasana ricuh pun tak bisa dihindari.

Situasi semakin memanas, saat sejumlah rekan-rekan dari dua pemuda yang terlibat turut membela. Akibat kejadian itu, Nanang maupun Daniel mengalami luka.

Nanang mengalami luka lebam di punggung dan terpaksa dilarikan ke RS Dirgahayu. Sedangkan Daniel menderita luka lebam di tangan kanan, kaki dan di punggung.

Keterangan yang dihimpun Sapos, aksi saling pukul antar Nanang dan Daniel itu membuat heboh jemaat lainnya. Mereka menyangka ada penyerangan antar pemuda di areal gereja.

"Sebenarnya kejadiannya dipicu masalah sepele. Yaitu saat saya dan teman saya yang jadi korban (Nanang, Red) sedang duduk di areal parkir, lalu didatangi seorang pemuda (Daniel, Red). Dia menegur kami dengan nada kasar. Harusnya bisa diperlakukan dengan sopan," kata Yoen Frendy, seorang rekan Nanang yang ada saat kejadian.

Mendengar kabar telah terjadi penyerangan tempat ibadah, puluhan petugas segera menyambangi tempat kejadian. Puluhan personel polisi dari Polresta Samarinda dan Polsekta Samarinda Ilir tiba di lokasi kejadian.

Polisi menenangkan jemaat yang panik dan mencoba menetralisir dua kelompok yang sempat memanas. Sedangkan Nanang dan Daniel yang terluka dibawa ke rumah sakit.

Kabar yang diperoleh Sapos di RS Dirgahayu, ada bekas luka pukulan balok di tubuh Nanang. Iapun disarankan menjalani rawat inap. Sedangkan Daniel, karena lukanya tidak terlalu parah dibawa ke Mapolresta Samarinda untuk dimintai keterangan.

Kapolresta Samarinda Kombes Pol M Arkan Hamzah, melalui Kapolsekta Samarinda Ilir AKP Feby Dapot Parlindungan Hutagalung SIK mengatakan, kejadian itu sedang dimediasi. Kedua belah pihak yang terlibat dalam perkelahian itu dipertemukan di Polresta Samarinda untuk dicari solusi terbaik.

"Kedua pihak yang bertikai kami panggil dan kemudian kami mediasi. Mereka akhirnya sepakat menyelesaikan permasalahan ini secara kekeluargaan dan membuat surat pernyataan perdamaian. Mereka juga memastikan bahwa kejadian ini tidak bakal terulang kembali di kemudian hari," jelas Kapolsek kepada Sapos, kemarin.

Sumber: Samarinda Pos