Meike Lolong, aktivis gerakan ini mengatakan bahwa sejak masuk ke Indonesia kurang lebih 30 tahun yang lalu, KK kini sudah mendapat tempat di tengah umat Katolik. “Kedatangan gerakan ini dibawa 2 pastor atas undangan uskup,” katanya ketika berbincang di SCBD Suit, Jakarta (1/11).
KK sendiri tidak berbeda jauh dengan Karismatik yang sudah kadung dikenal. Pada gerakan ini dijabarkan bagaimana cinta kasih Allah dan bangunan hubungan dengan Kristus. “Terdapat juga 9 karunia Roh, bahasa Roh, karunia menafsirkan, menumpangkan tangan pada yang sakit. Tapi bedanya, KK berada di bawah naungan Gereja Katolik.” Hingga saat ini sudah ada Paroki yang mengadakan misa karismatik. Meski masih terbatas pada waktu tertentu. Misalkan pada minggu kelima.
Pada kalangan anak muda, KK memiliki organ imagoDei. Mereka yang kerap disebut mudika karismatik ini akan menggelar Night of Hope pada (11/12) nanti di auditorium Yustinus Unika Atma Jaya, Jakarta Pusat.
Pada acara ini, selain tampil George Ancello yang akan mewartakan sabda, juga digelar sejumlah acara. Acara tersebut dikemas dalam konsep semi concert dengan kolaborasi band, mini chamber, dance dan stomp. “Tujuannya mengajak anak muda untuk bersatu hari memuji Tuhan, mendengarkan firman-Nya serta membuka diri menerima Yesus Kristus sebagai sumber harapan dan keselamatan,” kata ketua panitia, Adi Christian.
Tujuan tersebut selaras dengan komitmen umat Katolik, bahwa apapun gerakan atau ordo yang dianutnya, tetap satu pengakuan, “wafat Kristus kita maklumkan, kebangkitan-Nya kita muliakan, dan kedatangan-Nya kita rindukan,” tutur Meike.
Sumber: EBahana