Wednesday 22 December 2010

Wednesday, December 22, 2010
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Anggota Jemaat Dianjurkan Bawa Barang Secukupnya Pada Ibadah Natal.
SURABAYA (JABAR) - Umat Kristiani yang akan mengikuti misa pada malam Natal dianjurkan untuk tidak membawa barang bawaan terlalu banyak.

Ketua Pelaksana Harian Majelis Jemaat GPIB Eben Haezer, Eddy Pattinasarane, mengatakan, pihaknya sudah dan terus memberikan imbauan kepada jemaat gereja untuk tidak membawa tas terlalu banyak dan dalam ukuran besar.

“Sudah kita imbau untuk tidak membawa tas terlalu banyak,” ujar Eddy ditemui saat mendampingi kunjungan Kapolda Jatim Irjen Pol Badrodin Haiti di sejumlah gereja di Surabaya, Selasa (21/12).

Khusus di GPIB Eben Haezer yang berlokasi di Jl Taman Bintoro, kata Eddy, pihaknya sudah mempersiapkan setidaknya 30 pemuda dari Gerakan Pemuda Eben Haezer guna pengamanan internal.

Perlu diketahui, Kapolda Jatim Irjen Pol Badrodin Haiti mengunjungi sejumlah gereja besar di Surabaya antara lain Gereja Eben Haezer Taman Bintoro, Gereja Hati Kudus Yesus Jl Polisi Istimewa, Gereja Pantekosta Jl Arjuno, dan Gereja Bethany Jl Nginden.

Hal yang sama juga diungkapkan Kepala Paroki Gereja Hati Kudus Yesus, Romo Yoseph Eko Budi Susilo. “Kita sudah menyiapkan 40 warga gereja termasuk pemuda dan petugas gereja untuk melakukan pengamanan internal,” ujar pria yang akrab disapa Romo Eko ini.

Ia mengatakan, gereja Hati Kudus Yesus mampu menampung hingga 4.500 jemaat. “Misa pada malam Natal biasanya dilakukan secara bergelombang, ada yang pukul 06.00, pukul 09.00 dan pukul 24.00,” ujar Romo Eko.

Kapolda Jatim menegaskan, kunjungannya kemarin untuk mengecek situasi sehingga bisa mendapatkan gambaran pengamanan saat malam perayaan Natal. “Sekaligus memberikan pengarahan pengamanan kepada kapolsek,” ujar mantan Kapolresta Surabaya Timur ini didampingi Kabid Humas Polda Jatim Pudji Astuti dan sejumlah perwira utama Polda Jatim.

Setelah melakukan kunjungan, Badrodin mengaku mendapatkan gambaran. Dari gambaran itu, anggota kepolisian nantinya lebih dikonsentrasikan di luar pagar gereja. “Petugas kepolisian yang ada di dalam cukup mereka yang berpakaian preman saja,” ujarnya.

Ditegaskan, nantinya sebelum perayaan misa Natal, petugas tetap akan melakukan sterilisasi mulai dari dalam gereja hingga luar pagar. “Kita juga akan menempatkan tim Brimob dan Gegana di sejumlah titik,” ujarnya.

Tentang pengamanan internal, Badrodin menyerahkan sepenuhnya kepada internal masing-masing gereja. “Kalau yang menggeledah tas biar para pemuda gereja, kan mereka yang hafal siapa yang jemaat atau juga bisa saja kemungkinan ada orang mengaku jemaat,” ujarnya.

Tentang adanya, komponen masyarakat lain yang ingin memberikan bantuan pengamanan, Badrodin menjelaskan nantinya itu akan diatur kemudian.

Terkait persiapaan pengamanan malam Natal, Polda Jatim telah menyiapkan 11.740 personel di seluruh Jatim untuk mengamankan perayaan Natal dan malam pergantian tahun baru 2011. Pengamanan ini nantinya akan dilakukan secara tertutup dan terbuka.

"Pengamanan di seluruh Jawa Timur sudah kita siapkan 11.740 personel," ujar Badrodin.

Mereka yang dilibatkan berasal dari personel Brimob, Samapta, Reserse Kriminal, Intelkam Polda Jatim dan didukung polres jajaran dan polsek-polsek yang wilayahnya terdapat gereja. "Pengamanannya mulai dari tertutup sampai terbuka," ujarnya.



2.000 personel

Di Surabaya sendiri sebanyak 2.000 personel keamanan dipastikan akan disiagakan dalam pelaksanaan Natal tahun ini. Pasukan pengaman (PAM) dengan sandi Operasi Lilin Semeru 2010 yang melibatkan semua unsur di jajaran Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya itu bakal ditempatkan di seluruh kawasan di Surabaya. “Termasuk 320 gereja yang tersebar di Surabaya, juga menjadi perhatian kami,” ujar Kompol Wiwik Setyaningsih, Kasubbag Humas Polrestabes Surabaya di Mapolrestabes.

Anggota jajaran Polrestabes Surabaya yang dilibatkan tersebut tidak diharuskan bertugas dalam kelompok pada area yang dilokalisir. Tidak menutup kemungkinan, pada situasi tertentu mereka akan diterjunkan secara tim dalam titik-titik yang dinilai rawan.

“Tapi itu sifatnya situasional. Jika memang sangat mendesak, kami bisa tempatkan personel yang fokus pada satu area saja,” paparnya.

Wiwik juga mengatakan, ribuan personel tersebut merupakan pasukan yang memang dikhususkan untuk pengamanan Natal dan Tahun Baru 2011. Dari jumlah tersebut, pihaknya tidak melibatkan personel dari unsur lain di luar kepolisian.

Diungkapkan pula, untuk malam Tahun Baru 2011 jumlah personel keamanan itu bakal ditambah. Penambahan pasukan itu dimaksudkan untuk lebih memberikan kenyamanan dan keamanan warga saat merayakan tahun baru. “Tambahan yang kami siapakan nanti ada 500 personel,” ujarnya.

Sumber:SurabayaPost