Tuesday 14 December 2010

Tuesday, December 14, 2010
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Konferensi AMA ke 10 di GBI Mawar Saron: Peranan Gereja Asia Untuk Misi Global.
JAKARTA - Konferensi Asia Missions Association (AMA) yang digelar sejak tanggal 3 s/d 7 November 2010 di GBI Mawar Saron telah berjalan sukses.

Acara akbar ini dihadiri sekitar 2000 peserta, yang terdiri perwakilan misionaris dari 26 negara di belahan benua Asia dan hamba Tuhan dari berbagai daerah di Indonesia.

Perhelatan AMA ke 10 ini mengusung tema “Asian Churches In Global Mission” dengan menghadirkan sejumlah pembicara yang sudah berpengalaman dalam bidang misi di Asia dan dunia, yakni, Dr. Jacob Nahuway (Indonesia), Dr. David J.Cho (Korea), Rev. John Kirubakaran (India), Rev. Minoru Okuyama (Jepang) dan masih banyak lagi.

Setidaknya ada 8 topik utama yang dibahas dalam konferensi selama 5 hari berturut-turut itu, diantaranya adalah: Model Gereja Alkitabiah Untuk Misi Global; Panggilan Gereja Untuk Misi Global; Pengamatan Sejarah Gereja Untuk Misi Global; Peran Gereja Misi Global; Karakter Misi; Sumber Daya Gereja Untuk Misi Global; Peran Gereja Asia Untuk Misi Global; dan Studi Kasus Di Gereja Misi Global.

Selain membahas topik-topik utama, peserta juga diajak untuk mengikuti workshop dan KKR yang digelar pada malam harinya. “Orang percaya secara mutlak bergantung kepada Kuasa Roh Kudus”.

Demikian tema yang diangkat oleh salah satu pengkotbah KKR asal Malaysia, Pastor Prince Guneratman. Ia mengupas nats Mazmur 133:1-3 “Nyanyian ziarah Daud”. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!. Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya. Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya”.

Menurut Guneratman, makna Urapan Roh Kudus turun ke atas kepala (ayat 1) itu merupakan pusat pikiran. Makanya, jika kita mau melayani, milikilah pikiran Kristus. Tujuannya, ialah untuk mendatangkan bagi kemuliaan Kristus.

Ia mengingatkan hal itu berbeda dengan pandangan orang dunia, yakni melihat fakta (nyata) baru percaya. Sebaliknya, jika orang dunia belum melihat fakta, mereka tidak percaya.

Pastor Guneratnam memaparkan ada perbedaan yang tajam antara facts (fakta) dan truth (kebenaran). Fakta, berkaitan dengan cara-cara manusia kerjakan sesuatu yang duniawi dengan cara dunia juga. Sebaliknya, kebenaran (truth) adalah cara kerja Tuhan yang dilakukan oleh umatNya. “Contohnya ketika bangsa Israel diperintahkan Tuhan Allah menduduki wilayah Yerikho, mereka melakukan perintahNya, yaitu keliling tembok (benteng) tebal selama tujuh hari,” katanya.

Dengan nada bertanya, Pastor asal Malaysia ini mengatakan, jika anda berada di sana, apakah anda melakukan perintah Tuhan itu?. Karena, faktanya tembok itu tidak akan runtuh jika dikelilingi dengan jalan kaki. “Melalui percaya kepada kebenaran (truth), maka tembok itu runtuh. Untuk percaya kepada perintah Tuhan, dibutuhkan urapan Kuasa Roh Kudus, termasuk ketika kita akan melakukan hal-hal yang tidak mungkin, ” Ujarnya.

Menurutnya, kunci untuk meraih mujizat ialah “Just Do It” (Lakukan saja) perintah Tuhan Yesus, penuhi hati dengan firman Tuhan, lakukan seperti Tuhan Yesus lakukan apapun kondisi anda,” paparnya.

Salah satu peserta yang melayani di Blitar Selatan, yakni; Pdt. Ni Wayan Sriadi, mengaku, merasa bersyukur dan diberkati lewat konferensi AMA ini. “Saya merasa diberkati sekali, terutama para pembicaranya yang sangat berpengalaman di bidang misi dan pelayanan penginjilan. Sebagai hamba Tuhan, saya merasa termotivasi dan terbakar kembali iman saya untuk terus melayani di daerah-daerah terpencil, terutama di Blitar Selatan, Jawa Timur.

Jujur saja, saya pelayanan di sebuah desa yang terpencil bersama suami saya Pdt. Daniel sudah puluhan tahun. Tetapi, Puji Tuhan, semuanya dicukupkan dan diberikan kekuatan oleh Tuhan untuk melayani jemaat yang sangat membutuhkan uluran tangan sesama,” ujar Pdt. Ni Wayan Sriadi disela-sela acara makan siang.

Sementara itu, Dalie Sutanto selaku ketua panitia KKR & konferensi AMA ke 10, merasa sangat bersyukur karena acara tersebut dapat berjalan sukses tanpa kekurangan suatu apapun. “Sebagai Ketua Panitia, saya bersyukur sekali kepada Tuhan karena acara ini dapat berjalan dengan baik.

Karena memang tujuan dari acara ini adalah agar banyak misionaris yang dipakai Tuhan untuk menjangkau jiwa serta banyak jiwa menerima keselamatan dari Tuhan Yesus Kristus. Khususnya di Benua Asia, acara AMA ini dihadiri perwakilan misionaris dari 26 negara di Asia, dan sekitar 2000 hamba Tuhan dari berbagai daerah di Indonesia,” ujar Dalie Sutanto.
Dalie sutanto (ketua panitia AMA-KKR)

Dalie juga menjelaskan bahwa susunan acara AMA selain membahas mengenai tema-tema misi, juga diadakan workshop (pelatihan) bagi para hamba Tuhan yang rindu dapat menjangkau jiwa dan pameran berbagai macam menu makanan, kerajinan tangan, pakaian, industri dalam negeri dan lain sebagainya.

“Peserta juga diharapkan mengikuti workshop dan KKR pada malam harinya. Khusus untuk pameran industri dan makanan diselenggarakan di belakang gedung gereja GBI Mawar Saron,”tandas Dalie.

Sumber: Pentakostapos